biem.co — Kurang lebih 16 pemimpin negara anggota Uni Eropa (UE) hadir dan bergabung dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang membahas mengenai krisis migran pada Minggu (24/06) lalu.
Seperti yang diberitakan AFP, KTT yang berlangsung di markas UE di Brussels, Belgia tersebut bertujuan untuk mencari solusi atas masalah pencari suaka yang kini dihadapi sejumlah negara anggota UE.
Ketua Komisi Eropa, Jean Claude Juncker menyebut pertemuan tersebut untuk menentukan pihak-pihak yang harus bertanggung jawab dalam memroses para migran.
Ditambah, dengan Italia dan Yunani yang telah menerima sebaian besar kedatangan migran, maka rekan-rekan Uni Eropa lainnya harus bersedia turut menampung beban.
“Kami awalnya memulai dengan hanya delapan anggota dan kini telah ada 16 negara yang mengisyaratkan kesediaan untuk bergabung dalam pertemuan informal ini,” kata Juru Bicara Komisi Eropa, Alexander Winterstein.
Winterstein menjelaskan, karena bersifat informal, pertemuan tersebut terbuka bagi setiap negara anggota, namun juga tidak mewajibkan kehadiran mereka.
Pertemuan tersebut juga tidak untuk menghasilkan sebuah keputusan melainkan memberikan masukan untuk solusi atas masalah yang dihadapi.
Sebelum berlangsungnya KTT, seperti dilansir dari laman kompas.com, Winterstein menyebut delapan negara di antaranya yang siap hadir dalam pertemuan yakni Belgia, Belanda, Kroasia, Slovenia, Denmark, Finlandia, Swedia dan Luksemburg.
Sebelumnya, pemimpin pemerintahan Jerman, Perancis, Spanyol dan Maltese juga telah mengonfirmasi bakal hadir pada pertemuan. Namun, ada sejumlah negara yang menolak bergabung, seperti di antaranya Hungaria, Polandia, Republik Ceko, dan Slovakia. (Iqbal)