biem.co — Rasanya kenaikan harga bahan pokok sudah menjadi tradisi di Indonesia, terutama jelang memasuki hari raya Idul Fitri.
Namun demikian, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita memastikan harga-harga bahan pokok pada H+5 hari raya Idul Fitri 1439 H.
Selanjutnya, untuk harga yang sebelumnya mengalami kenaikan, seperti daging sapi dan daging ayam, juga berangsur mengalami penurunan.
Berdasarkan pantauan tim yang diturunkan Menteri Perdagangan, dilansir dari kompas, harga bahan pokok di 205 pasar relatif stabil.
“Harga yang sudah mulai turun adalah daging sapi, yang turun 1,6 persen sampai 2,9 persen,” kata Enggar, Kamis (21/06).
Komoditas cabai mengalami penurunan yaitu sebbesar 3,4 persen jadi Rpribu sampai Rp43.250 per kg dan cabai merah keriting yang turun 2,42 persen hingga 6,92 persen jadi Rp15 ribu hingga Rp38.600 per kg.
Lalu cabai rawit merah Rp16 ribu – Rp45.500 per kg, bawang merah Rp 15.000-Rp 34.700 per kg, serta bawang putih Rp16 ribu – Rp27.700 per kg. Harga daging sapi juga tercatat turun jadi Rp80 ribu sampai Rp118.500 per kg.
Sementara itu, harga daging ayam turun 1,36 persen hingga 3,47 persen, jadi Rp22.000 sampai Rp36.500 per kg.
Kemudian komoditas lain yang mengalami penurunan seperti gula pasir ada pada rentang Rp10 ribu sampai Rp12.200 per kg, minyak goreng curah dari Rp8.800 sampai Rp11.250 per liter, dan telur ayam Rp17 ribu sampai Rp24.800 per kg.
Enggartiasto menyebutkan, harga beras premium ada pada rentang Rp9 ribu sampai Rp12.300 per kg dan beras medium Rp8.500 sampai Rp10.500 per kg.
Tak lupa, dia juga memastikan bahwa harga bahan pokok lain yang utama juga tetap stabil meski musim libur Lebaran mulai berakhir. (Iqbal)