biem.co – Usai menyelesaikan sidang isbat untuk penetapan 1 Syawal 1439 H, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin dan Ketua Komisi 8 DPR RI Ali Taher menggelar Konferensi Pers untuk mengumumkan ketetapan yang telah disepakati.
Sebelumnya, sidang isbat diawali dengan pemaparan yang disampaikan oleh anggota Falakiyah Kemenag terkait dengan posisi hilal yang dilihat dari seluruh wilayah di tanah air.
Sebagaimana yang telah dipaparkan saat sidang berlangsung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa posisi hilal adalah di antara 6° 4 menit – 7° 34 menit dari seluruh wilayah.
Informasi mengenai perhitungan hisab mengenai posisi hilal ini pun telah dikonfirmasi oleh sejumlah pelaku ruqyatul hilal yang telah bertugas di 97 titik, mulai dari Aceh hingga Papua. Di mana dari 34 provinsi yang ada di tanah air, setiap provinsi terdapat minimal satu titik untuk melakukan penglihatan hilal.
Dipaparkan Lukman, dari 97 titik yang ada, pihaknya telah menerima 12 kesaksian pelaku ruqyah yang menyatakan kesaksiannya telah melihat adanya hilal.
“Maka dengan demikian, seluruh peserta sidang isbat bersepakat dan juga setelah mendengarkan pertimbangan dari Ketua Umum MUI, maka sidang isbat tadi telah menetapkan bahwa 1 syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat tanggal 15 Juni tahun 2018,” terang Lukman, dalam Konferensi Pers, yang disiarkan secara langsung di beberapa stasiun televisi, Kamis (14/06).
“Dengan demikian, maka esok hari kita sudah tak lagi berpuasa. Esok hari seluruh umat Muslim di tanah air akan menunaikan Shalat Ied. Dan demikian, kita secara bersama-sama memasuki Syawal dengan kebersamaan dan mudah-mudahan hikmah yang kita dapatkan dari ini adalah sesuatu yang sangat besar berkahnya bagi kita,” tutupnya. (HH)
