KabarTerkini

Via Vallen dan Sexual Harassment

biem.co Sexual harassment atau pelecehan seksual bisa terjadi kepada siapa, di mana, dan kapan saja. Kasus ini semakin terdengar ketika hal tersebut dialami oleh pedangdut cantik Via Vallen sejak Selasa (05/06) lalu.

Hingga kini, persoalan tersebut masih menjadi perdebatan panas. Pasalnya, apa yang dilakukan Via sebagai korban pelecehan seksual menimbulkan pro-kontra yang cukup besar bagi sejumlah masyarakat.

Hal ini bermula saat Via mendapatkan pesan pribadi dari seorang pria yang mengatakan menginginkan Via berada di kamarnya dengan menggunakan pakaian seksi. Sontak, Via pun marah dan tak terima dengan apa yang dilakukan pria tersebut kepadanya. Lantas, kemudian ia mengunggah screenshoot pesan pribadi tersebut lewat Insta Story-nya.

via vallen

Via sendiri tak menampilkan siapa orang di balik pesan tersebut. Namun, dengan sendirinya para warganet menyimpulkan bahwa pelaku yang dimaksud adalah Marko Simic, yang merupakan Pesepakbola dari Persija.

Dukungan terhadap Via Vallen

Atas dasar hal tersebut, pedangdut yang kini tengah naik daun itu pun banjir oleh dukungan. Tagar #SaveViaVallen terus berkibar di media sosial dan sempat menjadi Trending Topic. Bagi beberapa pihak, pelecehan seksual memang perlu disuarakan agar tak lagi terjadi dan dialami oleh seluruh kaum perempuan.

Akan tetapi tak semua orang berempati dengan apa yang dialami Via sebagai korban dari pelecehan seksual. Bahkan, banyak dari mereka yang justru menyerang Via dan mengatakan bahwa apa yang dilakukannya hanyalah semata-mata mencari sensasi belaka.

Beberapa public figure pun merasa miris dengan hal tersebut. Seperti yang diungkapkan Stand-Up Comedian dan Sutradara Ernest Prakasa. Menurutnya, menyerang Via Vallen sama saja dengan melestarikan pelecehan.

“Teman-teman, kekerasan seksual itu ada tingkatannya, dan tingkatan terendah dimulai dari celetukan-celetukan ringan. Bersikap persimif sama saja memberi ruang bagi tindakan yang lebih parah. Kita seharusnya mendukung korban yang berani bicara, bukan justru membuat mereka lantas memilih diam,” tulis Ernest.

Argumen yang sama pun datang dari seorang Penulis, Fahd Pahdepie. Ia bahkan menuturkan keresahannya tersebut lewat tulisan berjudul Via Vallen, Everyday Sexism, dan Kemunafikan Kita yang dipublikasikan di waktu yang sama.

Menurut Fahd, seandainya bukan seorang public figure yang mengalami kasus pelecehan seksual belum tentu orang-orang akan menjadi seheboh seperti yang sedang terjadi sekarang. Padahal sejatinya, kata Fahd, pelecehan seksual kepada perempuan di dunia maya terjadi setiap hari, setiap jam, bisa jadi setiap menit sekali.

“Saya yakin Via Vallen tidak sendirian. Saya yakin masih banyak perempuan lain, selebritas atau bukan, yang mengalami ‘online abuse’ atau ‘everyday sexism’ yang sama. Mereka hanya tak bersuara, mengabaikannya, atau tak tahu harus berbuat apa. Bagi saya, ini momentum yang baik untuk melawan. Kita tak bisa membesarkan anak-anak perempuan kita di tengah masyarakat misoginis dengan kultur yang patriarkis seperti ini… Seolah perempuan memang layak dan bisa saja dilecehkan, direndahkan, dirayu seenaknya, dipandang sebagai objek seksual belaka,” tulisnya.

Komentar lain datang dari Penulis Jenny Jusuf. “Alasan kenapa banyak sekali perempuan korban sexual harassment tidak berani mengungkapkan apa yang ia alami, boro-boro bikin pengaduan, boro-boro melapor ke polisi, wong sesame perempuan aja dihakimi abis-abisan,” ungkapnya.

Artis sinetron Kirana Larasati pun ikut mendukung para perempuan untuk bersuara terhadap segala pelecehan seksual yang dialami. Kirana sendiri diketahui pernah mengalami pelecehan seksual saat berusia 10 tahun, tepatnya kelas 5 SD. Saat itu, ia hanya bisa gemetar, menangis, dan lari. Ingin mengadu kepada orang tua, tapi ia malu. Sehingga, kasus pelecehan seksual menjadi hal yang traumatik bagi dirinya.

“Kalo lu ngerasa digodain, dilecehin sama laki-laki tuh, ‘cuma segitu doang, ga usah lebay”, ya lu aja sendiri sana. Kita-kita sih ogah dilecehin, sekecil apapun, dalam bentuk apapun. Kita-kita ga mau diem aja. Saatnya bersuara,” tulis Kirana lewat akun Twitternya. (HH)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button