Inspirasi

Usir Kebiasaan Buruk Menunda Pekerjaan dengan 5 Tips Ini

biem.coSemangat pagi sobat biem!

Sobat, apakah kamu adalah orang yang memiliki keinginan besar atau cita-cita tinggi? Jika iya, berarti kamu masih semangat menjalani hidup. Tapi apakah keinginan atau cita-citamu itu sudah tercapai? Jika belum, coba evaluasi dirimu apa dan di mana letak kesalahannya.

Mungkin satu di antara alasan kenapa kehendakmu itu belum terpenuhi, faktornya adalah sikap atau kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan atau rencana. Setuju tidak?

Memang, menunda sesuatu hal itu adalah sifat manusiawi. Tapi, jangan sampai kamu terpuruk di dalam keburukan-keburukan yang hanya menawarkan kepuasan sesaat atau jangka pendek, padahal kamu tahu hal itu seketika saja akan sirna. Misalnya, perilaku men-stalking media sosial orang lain, mantan, atau bahkan menggosip sambil menonton televisi ditemani se-toples cemilan. Bahkan, tidak tanggung-tanggung semua isi kulkas dilahap semua. Atau kamu hanyut dalam perilaku hidup yang glamor, sekadar mengikuti trend yang padahal itu bukan fesyen kamu. Ya, meskipun semua fasilitas, makanan, minuman, perilaku dan lainnya itu milikmu.

Padahal, jika kita semua sadari bahwa mewujudkan keinginan besar atau cita-cita yang tinggi—mengerjakan apa pun yang bernilai—membutuhkan investasi masa, keluangan waktu, dan usaha maksimal, sedang hasilnya berada di masa depan.

Lantas, sampai kapan kamu terus memenangkan ego keburukanmu ketimbang potensi-potensi kebaikan yang ada dalam lubuk hatimu?

Nah, untuk membantu kamu agar bisa berkonsentrasi dalam tindakan dan mengacuhkan godaan menunda-nunda, berikut ini redaksi biem sajikan 5 tips dari Prof. Piers Stell yang telah mempelajari penundaan di University of Calgary, tertuang dalam buku Ubah Khayalan Jadi Tindakan. Simak baik-baik, ya!

Ubah Alternatif Penggoda

Ubahlah alternatif-alternatif yang menggoda: bayangkan sejelas mungkin keburukan dari tergoda oleh ditraksi. Misalnya, bayangkan gadget milikmu itu jelek bekas cakaran tangan dari orang-orang yang sakit jiwa; kabel-kabel televisi itu tersambung dengan keburukannya, sehingga kemungkinan akan meledak jika kamu menyalakannya di siang hari; atau pintu lemari es itu akan terlepas jika kamu membuka seperti biasanya.

Fokus pada Aspek Abstrak Godaan

Fokuslah pada aspek-aspek abstrak dari godaan-godaan; triple chocholate chessecake, umpanya bisa diartikan seperti bagian konstituen dari lemak dan gula, di mana hal ini terdengar sangat tidak lezat.

Eliminasi Isyarat Pengalih Perhatian

Eliminasi seluruhnya isyarat-isyarat yang mengingatkan kamu pada alternatif-alternatif yang mengalihkan perhatian. Memastikan tempat kerja bebas dari kekacauan bisa membantu kamu mencapai tips ini. Misalnya, jauhkan gadget kamu saat bekerja.

Ganti Kekacauan dengan Pesan Bermakna

Mengganti kekacauan dengan pesan-pesan atau gambar-gambar bermakna. Seperti yang telah dilakukan oleh Hotelier legendaris, Conrad Hilton, yang memajang foto Waldorf Hotel di mejanya untuk membantunya mempertahankan fokus dan menghidari gangguan serta penundaan. Ternyata, foto itu berada di mejanya hingga 18 tahun lamanya, sampai ia membeli hotel idamannya itu.

Pisahkan Pekerjaan dan Waktu Luang

Terakhir, cobalah memilah-milah secara fisik kehidupan pekerjaan dan waktu luangmu dengan memisahkan keduanya sejauh mungkin. Misalnya bila kamu bekerja dari rumah, kamu perlu memilah secara mental aktiitas-aktivitas kamu.

Bagaimana, Sobat biem, apakah kamu siap melakukannya? Sekarang juga, mari kita katakan good bye pada kebiasaan menunda-nunda. Saatnya beraksi!

Semoga bermanfaat. Semangat berkarya dan berbagi inspirasi! (Af)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button