biem.co — Sakit kepala saat berpuasa adalah salah satu keluhan yang sering terjadi pada setiap orang. Menurut penelitian yang dimuat di jurnal kesehatan Headache, 4 dari 10 orang yang berpuasa di bulan Ramadhan akan mengalami sakit kepala.
Jika sakit kepala menyerang pada saat tidak berpuasa, maka cukup dengan minum obat sakit kepala masalah akan selesai. Namun bagaimana jika sakit kepala datang saat tengah menjalankan puasa? Kira-kira apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya ya?
Dilansir dari Kompasiana, dr. Meldy Muzada Elfa menjelaskan, definisi medis nyeri kepala/sakit kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada sebagian atau seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebagian daerah tengkuk).
“Kalau diklasifikasikan, sakit kepala terbagi menjadi sakit kepala primer yaitu sakit itu sendirilah penyakitnya dan sakit kepala sekunder, yaitu nyeri kepala akibat masalah lain yaitu stres, perubahan cuaca, kekurangan oksigen, kekurangan glukosa (gula darah), salah posisi tidur dan lain-lain,” tuturnya.
Jika melihat definisi dan klasifikasi di atas, lanjut dr. Meldy, maka sakit kepala pada orang yang berpuasa termasuk kategori sakit kepala sekunder. Yang mempunyai risiko tinggi terjadinya hal ini adalah pada orang yang memiliki riwayat penyakit maag kronis, penderita darah tinggi, penderita paru kronik, perokok dan pecandu kopi.
“Namun risiko ini akan terjadi jika dipicu ketika pola sahur salah, aktivitas yang berlebihan, stres atau banyak pikiran, posisi tubuh atau posisi tidur siang yang salah,” tambahnya.
Lebih lanjut, dr. Meldy mengatakan, sebagai contoh, yang sering terjadi pada penderita maag kronis yang mengalami sakit kepala salah satunya pola sahur yang tidak tepat.
“Pada penderita maag kronis, sakit kepala terjadi karena asam lambung meningkat sehingga memacu sakit kepala. Seharusnya saat bersahur, konsumsilah makanan tinggi serat untuk memperlama waktu pengosongan lambung sehingga asam lambung tidak cepat meningkat,” jelasnya.
Contoh lain, pada perokok juga sering mengalami sakit kepala saat awal-awal puasa, hal ini terjadi karena adaptasi kadar nikotin dalam darah yang terstimulasi oleh asap rokok yang biasanya terjadwal pada saat tidak berpuasa.
“Pada saat puasa jadwal tersebut berubah, sehingga adaptasi perubahan memicu terjadinya sakit kepala pada perokok,” imbuh dr. Meldy.
Dari kejadian semua itu, menyebabkan ketegangan pada otot daerah kepala, pelebaran pembuluh darah yang menyentuh saraf, sehingga area sensitif pada kepala distimulus kemudian diproyeksikan ke permukaan dan dirasakan di daerah distribusi saraf yang bersangkutan sehingga terjadilah sakit kepala.
Baca Juga
dr. Meldy menyampaikan, ada beberapa faktor pencetus yang menyebabkan sakit kepala saat berpuasa, diantaranya:
- Kurang cairan/dehidrasi
Kurang cairan akan berdampak pada keseimbangan sel dalam tubuh kita, yang dapat memberikan manifestasi berupa sakit kepala. Orang yang punya risiko sakit kepala saat berpuasa, diharapkan menghindari beraktivitas yang menyebabkan banyak keringat, aktivitas di bawah sinar matahari atau pun aktivitas di daerah yang panas. - Kadar gula darah turun/hipoglikemia
Tidak sahur salah satu pencetus kadar gula darah menjadi turun yang menyebabkan sakit kepala pada saat puasa. Pada penderita diabetes, pemberian dosis obat diabet yang berlebih saat puasa menyebabkan kadar gula darah menjadi turun. Aktivitas yang berat juga menyebabkan hipoglikemia. - Zat tiramin
Zat tiramin atau zat yang terkandung di dalam makanan yang proses pembuatannya memakan waktu lama, misalnya keju. Semakin lama proses pembuatan makanan tersebut, semakin banyak kandungan tiramin di dalamnya. Hindari konsumsi keju saat bersahur. - Ketidakseimbangan kadar nikotin tubuh
Pada perokok aktif, nikotin yang didapatkan dari asap rokok akan memicu produksi endorfin (morfin dalam tubuh) yang selanjutnya akan memberikan efek rasa nyaman pada tubuh. Pada saat berpuasa, siklus yang biasanya menjadi berubah sehingga perubahan kebiasaan tersebut akan menyebabkan sakit kepala pada perokok. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, beberapa minggu atau bulan sebelum berpuasa, perokok membiasakan untuk mengurangi merokok terutama pada siang hari. Lebih bagus lagi jika hal ini dilakukan sebagai langkah awal berhenti merokok. - Peningkatan asam lambung
Penderita maag kronis akan sering mengalami sakit kepala, kadang disertai dengan rasa mual dan muntah. Bagi penderita maag kronis, sebaiknya menghadapi puasa adalah dengan selalu bersahur rutin, menu makanan tinggi serat, atau mencapur nasi dengan sedikit serbuk agar-agar untuk memperlambat pengosongan lambung.
Baca Juga
Jika sakit kepala menyerang saat berpuasa, berikut tips dari dr. Meldy untuk meredakan sakit kepala yang aman saat berpuasa:
- Es batu
Memanfaatkan sekantong es batu akan membuat mati rasa daerah yang terdapat sakit dan dapat mengurangi sakit kepala, jika meraskan rasa sakit atau nyeri akibat suatu ketegangan atau stres, cukup mengambil icepack lalu diletakkan di kepala atau bahu atau leher bagian belakang. - Pijat
Salah satu patofisiologi sakit kepala karena tegangnya otot daerah kepala. Pijatan ringan diharapkan dapat membantu mengurangi ketegangan dan mengurangi nyeri kepala yang terjadi. - Peregangan
Lakukanlah peregangan untuk mengurangi otot-otot tegang yang memberikan konstribusi terhadap nyeri dan cobalah tiga gerakan seperti, gerakan leher dagu ke depan, ke atas, ke samping kiri dan kanan, lalu gerakan bahu seperti gerakan bahu ke atas, lalu putar bahu ke depan dan ke belakang ataupun peregangan yang lainnya. Lakukan peregangan ini dua kali sehari sekitar 20 menit per-sesinya dan tahan peregangan selama lima detik, rileks selama lima detik dan ulangi setiap peregangan hingga 3 atau 5 kali. - Aromaterapi
Saat sakit kepala menyerang, segeralah rileks dan coba untuk mencium bau-bauan yang menyegarkan, manfaat kan yang ada di sekeliling. Mencium bunga yang harum, bau tanaman hijau atau bau sabun yang disukai dapat memicu hormon endorfin keluar yang salah satu efeknya dapat menurunkan rasa nyeri yang didapatkan. - Hindari membaca buku
Kadang beberapa anggapan mengatakan dengan membaca akan menghilangkan stres dan menyebabkan tubuh menjadi relaks. Sebenarnya anggapan tersebut sah saja jika dalam kondisi yang normal. Tapi saat kondisi nyeri kepala, sebaiknya membaca dihindari untuk sementara waktu. Membaca akan memaksa kontraksi otot mata, kontraksi lensa mata dan memaksa otak untuk bekerja.
Sobat biem, itulah penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasi sakit kepala saat berpuasa dari dr. Meldy Muzada Elfa. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua yang sedang menjalankan ibadah puasa agar lebih baik dan lebih khusuk dalam beribadah. Karena jika tubuh kita sehat, tentu ibadah kita akan lebih meningkat. (eys)