KOTA SERANG, biem.co – Asosiasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (ASKOPIS) menyatakan sikap terkait serangkaian aksi pengeboman di Rutan Mako Brimob Depok pada (13-14/05/2018), Bom Bunuh Diri di 3 (tiga) Gereja Surabaya, dan di Mapolda Riau pada (15/05/2018) yang telah merengut banyak nyawa, baik anak-anak, warga, juga para aparat.
Tak hanya itu, kejadian yang terjadi secara beruntun itu juga mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI), hingga membuat masyarakat tidak nyaman.
Mohammad Zamroni, Ketua Umum Pusat ASKOPIS menegaskan, kami tidak membenarkan sedikitpun adanya tindakan-tindakan radikalisme atau terorisme dengan dalih apapun.
“Perbuatan ini bertentangan dengan prikemanusiaan dan nilai-nilai ajaran agama yang humanis serta dapat berakibat secara fisik dan psikologis bagi korban, maupun masyarakat pada umumnya,” paparnya, kepada biem.co, Minggu (20/05).
Kemudian, imbuhnya, kami ikut berempati dan menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya, khusus bagi keluarga korban aksi tindakan radikalisme atau terosrisme.
“Kami mendukung penuh sikap aparat penegak hukum dan pemerintah untuk segera menghentikan teror dan menindak tegas para pelakunya serta pihak-pihak yang terlibat dalam aksi tersebut,” seru Mohammad.
Ia menambahkan, pihaknya mengajak dan menyeru kepada semua lapisan masyarakat untuk menjaga dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan serta mempererat ikatan antar suku, agama atau kepercayaan, ras, dan kelompok manapun.
“Kami mendorong dan mengajak para juru dakwah (da’i) dan lainya untuk senantiasa menyampaikan pemahaman keagamaan yang rahmatan lil a’lamin,” imbaunya.
Selanjutnya, mendesak kepada media massa, imbuh Mohammad, mengingatkan dan mendesak agar setia dan taat pada nila-nilai agama dan hukum, kode etik jurnalistik, serta Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (P3SPS).
“Jangan menampilkan gambar atau vedio yang mengandung unsur kekerasan dalam meliput aksi terorisme,” tandasnya.
Selain itu, kepada televisi, lanjutnya, agar tidak mengundang tokoh-tokoh agama, politisi, dan pihak manapun yang menyebarkan syi’ar kebencian.
Mohammad mengakhiri, kami siap melakukan kordinasi dengan seluruh Askopis di seluruh Indonesia agar siap membuat program-program maupun kegiatan untuk memperkuat NKRI.
“Kami mengajak seluruh anggota ASKOPIS untuk menumbuh kembangkan sikap toleransi beragama dalam setiap perbedaan dan keagamaan yang ada,” pungkasnya. (Juanda)