biem.co – Saat puasa, umat muslim selama sebulan penuh menahan dahaga dan lapar sekitar hampir 13 jam, dengan seperti itu, kita mengalami beberapa perubahan seperti pola makan, waktu tidur, dan aktivitas sehari-hari sehingga dapat memengaruhi jam biologis dan metabolisme tubuh.
Perubahan waktu tidur membuat kita lebih sering merasakan kntuk dan akhirnya memilih untuk tidur di sela-sela aktivitas. Namun, apakah tidur saat puasa benar-benar membuat kantuk kita hilang?
Tak jarang saat puasa orang lebih terjaga di malam hari, dan merasa ngantuk di pagi hari. Sehingga, beberapa orang menghabiskan waktu liburnya di kasur dari pagi hingga siang, bahkan sampai menjelang waktu berbuka. Namun, terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur dapat membuat tubuh jadi lebih lelah. Masuk akal jika kurang tidur membuat merasa lelah.
Akan tetapi, sebaliknya, tidur lebih banyak daripada yang kita butuhkan juga tidak membuat kita lebih segar dan bersemangat. Bahkan, banyak orang merasa lesu karena tidur seharian saat puasa.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang terlalu banyak tidur justru akan mengganggu pola tidur dan jam biologis tubuh (ritme sirkadian). Hal ini yang kemudian menyebabkan seseorang jadi cenderung kelelahan setelah seharian tidur. Maka sebaiknya, atur waktu tidur saat puasa dengan baik
Dalam satu siklus tidur, terdapat beberapa tahapan tidur yang tentu akan memengaruhi pola tidur saat puasa.
Pada umumnya siklus tidur berlangsung antara 80-120 menit atau rata-rata 90 menit tiap siklusnya. Tahapan siklus tersebut yaitu siklus satu, dua, tiga, empat dan REM (rapid eye movement).
Jika saat tidur kita berada pada siklus satu dan dua, maka ini adalah saat paling mudah untuk dibangunkan.
Sedangkan jika memasuki siklus REM ini kondisi saat kita agak sulit dibangunkan, dan siklus tiga serta empat merupakan tahapan paling sulit untuk dibangunkan.
Pada saat kondisi memperpanjang waktu tidur kita yaitu satu hingga dua jam dari waktu normal, maka Anda akan memasuki siklus tiga, empat atau REM.
Dengan memasuki siklus “yang sulit dibangunkan”, alhasil saat bangun tidur, kita tidak merasa lebih segar, bahkan lebih buruk dari sebelum tidur.
Cara terbaik untuk mengembalikan pola tidur ketika puasa adalah mencari tahu berapa jam tidur yang tepat untuk kita dan kemudian melakukannya dengan baik, bahkan saat di waktu libur atau akhir pekan.
Tetap semangat puasanya, ya, Sobat biem! (Iqbal)