biem.co — Sering kali kita berpikir bagaimana caranya hidup ini bermanfaat untuk diri sendiri sebelum untuk orang lain, sering kali pula kita berpikir bagaimana caranya untuk mewarnai hidup ini, yang kebanyakan orang bilang terlalu monoton. Padahal, apa yang dianggap monoton itu adalah sebuah sugesti di mana kita takut melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa kita lakukan. Seperti yang dilakukan pria lulusan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya ini, Sholahuddin Yazid menceritakan hal yang dilakukannya setelah lulus sidang tersebut.
Sholah, begitu nama panggilannya, telah berani mencetuskan suatu rekor baru pada dirinya yaitu bersepeda secara solo dari Malang hingga Tangerang. Sholah menjelaskan bahwa awalnya ia hanya mencari sebuah perjalanan sendiri yang sekiranya dari perjalanan tersebut banyak sekali yang bisa didapat.
Tak dipungkiri, ada beberapa kendala yang ia lalui selama bersepeda, salah satunya adalah perjalanan ketika di Pantura, “kendala pertama, saya ini baru main sepeda, jadi saya tidak terlalu tahu teknis-teknisnya, apalagi mengenai touring sepeda. Soalnya saya, tuh, punya sepeda bukan buat touring, tapi mau touring baru beli sepeda. Dan kendala selama di perjalanannya itu, kalau yang paling besar menurut saya adalah medan ketika sudah nanjak. Di Pantura, tuh, anginnya besar banget jadi itu benar-benar menghambat laju sepeda, dan di Pantura juga banyak truck yang tidak toleran sama pesepeda, jadi walaupun kita di pinggir jalan mereka tetap ambil bahu jalan, terus klakson-klakson, pokoknya bahaya banget,” ujarnya pada biem.co.
Ia juga memberikan tips untuk sobat biem, apa saja yang harus disiapkan jika ingin bersepeda dengan rute yang cukup jauh, salah satunya siapkan kondisi fisik yang amat baik, “jadi kalau mau tips bersepeda jauh-jauh, pertama siapin kondisi fisik dulu, jadi jangan asal main jalan aja. Karena beda, kan, sepeda yang dikeluarin tenaga bukan bensin, terus barang-barangnya ya seminim mungkin kalau bisa, dan harus siap-siap merasakan kesendirian ya kalau emang touring-nya sendiri kayak saya kemarin. Yang paling utama fisik aja sama cek-cek rute juga biar gak nyasar,” lanjutnya.
Dilansir dari wrangler-ap.com, Wrangler True Wanderer sendiri adalah merupakan ajang pencarian bagi mereka yang ingin melarikan diri dan mendapatkan petualangan luar biasa, petualangan di mana mereka menjelajah tujuan baru, perspektif baru, dan bahkan diri mereka sendiri yang baru. Ini juga merupakan ujian seberapa besar mereka ingin mewujudkan jiwa petualang mereka.
Karena dari banyaknya petualang yang mendaftar, hanya sedikit yang akan memenuhi syarat untuk menjadi True Wanderers. Sesungguhnya, tantangan True Wanderer 2018 hanya bagi mereka yang #Live2Wander. Kemudian dari ribuan yang mendaftar, 15 finalis akan dipilih untuk memulai perjalanan True Wanderer. Para True Wanderer ini akan menjalani petualangan ke daerah yang mereka pilih di Indonesia, di mana mereka akan mengikuti passion dan panggilan hati masing-masing.
Sholahuddin Yazid (Foto: @sholahyazid).
Para finalis juga akan menerima produk Wrangler agar mereka siap untuk #Live2Wander. Selama perjalanan, para finalis akan menghadapi banyak tantangan, yang harus mereka atasi agar menjadi pemenang. Pengalaman menakjubkan dari para petualang ini akan didokumentasikan pada profil mereka di website Wrangler, di mana teman dan follower mereka akan melihat dan memberikan vote. 3 petualang terbaik berdasarkan vote dan nilai dari panel juri kami, akan memenangkan perjalanan gratis ke Labuan Bajo.
Kini, Sholah telah menyelesaikan challenge di tempat yang ia pilih, yaitu Bromo. Di mana ia harus bersepeda di pasir gunung Bromo, hingga mendapatkan pengalaman baru dengan masyarakat dari desa Tengger.
Sholah yang sudah lolos 15 besar ini menceritakan awal mula ia mengikuti challenge tersebut, “awalnya saya dikasih tau teman, itu acaranya setelah saya bersepeda, jadi menurut saya pas banget nih, saya punya konten juga. Nah, Wrangler lagi nyari konten petualangan gitu, yaudah akhirnya saya input konten saya, saya buat video, saya garap, dan saya daftarin.”
“Ya jadi, karena emang konten saya dirasa cocok sama yang debut challenge, terus penjuriannya melalui vote sama juri mereka, pas 1000 finalis saya masuk 3 besar vote, kan diambil 15. Ya mungkin jarang kan, kebanyakan yang ikut True Wanderer rata-rata traveling biasa kalau saya, kan, sepeda touring gitu jarang banget, dan Alhamdulillah saya lolos, kayaknya emang ngambilnya dari konten, sedikit dari vote,” lanjut Sholah.
Kini, ia sedang menunggu hasil akhir pada 20 Mei mendatang. Pria yang juga pernah menginjak puncak gunung Elbrus ini pun memberikan tips kepada para anak muda Indonesia khususnya Banten, untuk berani melatih mental dengan apa yang akan dilakukan.
”Jadi hal-hal yang dilihat orang, yang gak bakal bisa dilakuin tapi nyatanya bisa dilakuin itu sebenarnya cuma sugesti aja, sih. Kayak misalnya orang melihat saya naik sepeda jauh-jauh susah banget, kan, gak mungkin kayak gitu. Sebenarnya itu cuma sugesti doang, padahal di jalanan ya bisa-bisa aja, cuma gimana kalian melatih mental aja, sama itu yang saya cari, harus siap mental buat ke depannya, kenapa di perjalanan itu banyak banget hal-hal yang bakal didapetin, salah satunya itu juga, mental. Harus siap, maksudnya kayak siap sendiri menghadapi konsekuensi dengan apa yang sudah kalian lakuin, lebih ke mental juga. Pokoknya harus siapin mental kalau ingin melakukan hal yang tidak biasa orang lain lakukan,” tutupnya.
Wow, luar biasa ya sobat biem! Dengan cerita dari perjalanan Sholah yang bersepeda sepanjang Malang-Tangerang, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari semangatnya untuk tidak takut memulai hal baru. Semoga Sholah bisa mendapatkan hasil terbaik, ya, untuk 20 Mei nanti. Jadi, sobat biem setelah ini tidak ada alasan lagi untuk meraih impian yang selama ini kalian tunda, ya! (uti)