InspirasiOpini

Uwoh Fahiroh: Pola Pendidikan Ideal dalam Menghadapi Era Globalisasi

Oleh: Uwoh Fahiroh

biem.co — Peran pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan kata lain, kebutuhan pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat, bangsa dan negara. Jika sistem pendidikan berfungsi secara optimal, maka akan tercapai kemajuan yang dicita-citakan. Sebaliknya, bila proses pendidikan yang dijalankan tidak berjalan baik, maka tidak dapat mencapai kemajuan yang dicita-citakan.

Masalah saat ini, selain angka putus sekolah, pengangguran semakin luas. Pendidikan juga memiliki masalah lain, seperti banyaknya tauran pelajar, pelajar pencandu narkoba, seks bebas, banyaknya tayangan film porno, krisis moral, dan pembunuhan yang dilakukan oleh pelajar yang di bawah umur. Bukankah ini masalah besar bagi Indonesia, khususnya umat Islam?

Mengingat masalah–masalah tersebut, perlunya pembinaan agar terciptanya generasi-generasi yang ideal. Bagaimana cara menciptakan pelajar saat ini dengan baik? Maka dari itu, ini adalah tugas dan tanggung jawab orang tua, masyarkat, guru, dan lembaga pendidikan. Maka, permasalahn-permasalahan tersebut harus segera diselesaikan. Pendidikan ideal adalah pendidikan yang sangat sesuai dengan yang dicita–citakan.

Agar terwujudnya generasi penerus yang baik, maka bisa dibentuk 1) Terbinanya kerukunan keluarga dengan baik, karena keluarga memiliki fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan–insan agamis yang penuh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Karena keluarga merupakan guru pertama bagi anak–anaknya untuk membentuk pribadi yang baik agar terhindar dari pergaulan bebas. 2) Lingkungan masyarakat, karena masyarakat disebut kesatuan sosial yang memiliki kehidupan jiwa, adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dan sebagainya. Maka dari itu, masyrakat tersebut harus menciptakan suasana lingkungan yang baik agar anggota masyarakat—khususnya anak muda tidak terbawa oleh pergaulan yang negatif.

Jika masyarakat itu mampu menuangkan kesadaran dengan baik, maka akan terciptanya anggota masyarakat dengan kepribadian yang baik. 3) Lembaga pendidikan Islam, karena pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasar Islam, nilai–nilai ajaran Islam itu sangat mewarnai dan mendasari seluruh proses pendidikan. Dengan pendidikan, Islam memberikan pemahaman, pengertian, tanggung jawab, dan penanaman diri dan meneladani sikap Rasulullah SAW.

Jika ada penerapan dari keluarga, masyarakat, lingkungan, dan lembaga pendidikan, maka akan terciptanya pribadi pemuda sesuai apa yang dicita-citakan, dan menjadi manusia yang ideal guna untuk penerus generasi yang akan datang. Jika pendidikan ideal ini diterapkan dengan sesuai ajaran Islam, maka akan melahirkan keluarga-keluarga yang sakinah, bahkan munculnya negara yang rahmatan lil’ alamin. Tentunya, ini adalah cita–cita yang diharapkan oleh bangsa Indonesia, khusunya umat Islam.

Dengan mengetahui pola pendidikan ideal di era globalisasi. Globalisasi ini merupakan tantangan yang harus dijawab oleh hukum Islam, terutama globalisasi iptek. Pada tataran ini, hukum Islam harus digali sebagai dasar positif yang bermaksud memengaruhi dan mempolitisasi kehidupan umat Islam, khususnya di kalangan anak muda, melalui pengaruh-pengaruh sesat dan jahatnya globalisasi. Yang semuanya serba mudah dan canggih sehingga melunturkan nilai-nilai keislaman.

Kenyataanya, meskipun tidak terasakan, ternyata globalisasi berdampak pada hampir setiap bidang kehidupan manusia. Globalisasi melanda dunia, membawa dampak  pada perubahan fisik, sosial, kejiwaan manusia, bahkan agama Islam. Perbedaan gaya hidup manusia pra dan post globalisasi sangat nampak. Positifnya, globalisasi membawa perubahan baru dan maju sehingga semua kebutuhan manusia akan lebih mudah dengan cepat. Negatifnya, gaya hidup manusia lebih individualistis, mengikuti gaya kebarat–baratan yang tidak tahu sumber asal muasalnya, hilangnya sikap kepedulian dan secara perlahan menghilangkan kultur umat Islam.

Sudah seharusnya umat Islam menerapkan pola pendidikan yang ideal agar terwujudnya generasi yang baik dan mampu menghadapi tantangan globalisasi, bahkan mampu mengatur dan memposisikan menjadi yang lebih baik. Karena bukan berarti umat Islam tak acuh terhadap globalisasi yang serba mudah dan canggih, melarikan diri agar tidak terkena goncangan globalisasi. Akan tetapi, generasi umat Islam siap bersaing di era globalisai dengan pondasi agama islam dan siap penata pendidikan yang ideal.

Penulis siap untuk mengupas bagaimana seharusnya melakukan dan menyiapkan generasi untuk umat Islam yang siap bersaing di era globalisasi. Jawabanya adalah menyiapkan kaderisasi yang beriman, berilmu, dan beramal. Karena jika generasi muda yang baik maka akan melahirkan keluarga yang baik. Dan ketika keluarga baik, maka akan melahirkan masyarakat yang baik. Sehingga, ketika masyarakat itu baik, maka akan melahirkan negara yang baik. Tentunya ini adalah cita-cita negara Indonesia, khususnya umat Islam menjadikan negara yang rahmatan lil’alamin. (red)


Penulis merupakan Sekretaris Umum Kohati HMI IAIB Serang.


Rubrik ini diasuh oleh Fikri Habibi.

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button