Kabar

Keberagaman Indonesia Itu Asik, Ini Komentar Pemuda Umat Beragama di Banten

biem.co – Sudah beberapa hari ini banyak kabar duka yang menyelimuti bangsa Indonesia akibat tragedi bom yang terjadi di beberapa tempat ibadah di Kota Surabaya. Bukan hanya duka, tragedi ini menimbulkan ketakutan yang berujung kecaman yang diserukan oleh seluruh masyarakat Indonesia kepada pelaku teror bom ini.

Ih, kejam banget, Sob! Masyarakat Indonesia tentunya nggak tinggal diam. Mungkin di antara kalian melakukan berbagai macam cara untuk mendoakan korban yang terkena tragedi bom tersebut, mulai dari doa bersama hingga aksi damai dan berkabung.

Baydewey, negara kita ini adalah negara unik loh. Yups, berbagai macam keberagaman dimiliki Indonesia seperti suku, ras, agama, budaya, hingga kuliner. Negara lain belum tentu seperti Indonesia.

Kali ini beberapa kalangan umat beragama menyerukan suara yang senada akan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia. Seperti apa ya, sob? Yuk, simak. Cekidot!

Ada Ivan Pranata Pratama, aktivis pemuda umat Buddha yang menuturkan, keberagaman yang asik itu menghargai satu sama lain.

“Arti kata, kita masyarakat Indonesia tahu akan beragam budaya suku, ras, serta agama. Yang dimaksud dengan keberagaman ini bagaimana kita menghargainya,” terangnya saat ditemui sela acara aksi damai dan berkabung di depan gerbang Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin (UIN SMH) Banten, Senin (14/5) malam.

“Toleransi itu kita peduli terhadap sekitar kita, terlebih terjadi di dalam tragedi beberapa hari belakang ini. Tragedi tersebut (menunjukkan, red) hilangnya toleransi terhadap umat beragama,” ucapnya.

Ia mengaku sedih dan menyayangkan tindak intoleran dengan tragedi tersebut. Tidak hanya itu, Cepi, mahasiswa semester 6, jurusan Ilmu Al-Quran Tafsir di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin (UIN SMH) Banten ini, juga menyerukan hal senada.

“Keberagaman itu salah satu bentuk tali pengikat kita sebagai bangsa Indonesia yang dimana negara ini berbagai macam perbedaan. Keberagaman ini saling merangkul bukan memukul,” jelasnya.

Menurutnya, tragedi bom di Surabaya tidaklah manusiawi, biarpun mengatas namakan agama dalam pandangan mereka, itu tetap salah.

“Dalam agama apapun tidak ada ajaran saling membunuh karena adanya perbedaan,” serunya.

Menurutnya keberagaman yang asik itu, tidak memandang perbedaan, kita saling merangkul.

Ada lagi nih, cerita seru dari Regina Emia yang biasa dipanggil Aurora, aktivis umat Katolik yang memiliki sahabat karib alias soulmate yang berbeda agama.

“Keberagaman yang asik itu, kayak gue sama sahabat gue. Gue punya sahabat dan dia muslim, kita sudah sahabatan kurang lebih empat tahunan. Kalau kita main, gue nggak pernah bosen buat ngingetin dia solat, begitu juga kalo kita punya acara main di hari minggu pasti dia nyuruh ke gereja dulu,” ungkap mahasiswi semester 2 jurusan Akuntansi di Universitas Serang Raya (Unsera).

Ia menambahkan, dia suka marah banget kalau gue nggak ke gereja.

“Gue menghargai dia kalau lagi puasa, begitu juga sebaliknya,” paparnya. “Yah, intinya sih saling menghargai, hidup tanpa menyakiti perasaan orang lain, hidup dengan kasih. Karena kalau kita baik, orang nggak akan tanya agama kita apa,” tutupnya.

Yups, tentunya ketiga statement dari sobat biem ini tepat banget. Gimana nggak bangga jadi bagian masyarakat Indonesia yang kekayaan budaya, ras, suku, dan agama nggak dimiliki negara lain.

Kuy, kita serukan persatuan, keberagaman, kebersamaan masyarakat Indonesia #kamiIndonesia #kamitidaktakut. (Dion)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button