KOTA SERANG, biem.co – Puluhan aliansi mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Senin (14/05).
Adapun yang tergabung dalam aliansi tersebukomut, yakni Komunitas Soedirman 30, KUMALA PW Serang, PP HAMAS, GMNI DPD Banten, KUMANDANG Banten, HMI Cabang Pandeglang, HMI FKIP Untirta, HMI Komisariat Fasei, LMND Ekot Pandeglang, dan PERMAHI DPC Banten.
Massa aksi menilai kepemimpinan Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Andika Hazrumy selama satu tahun gagal.
Birin selaku Koordinator lapangan (Korlap) menuturkan, tujuan aksi tersebut untuk menyampaikan objektifitas mengenai situasi dan kondisi keterbelakangan dan juga ketertindasan rakyat Banten,
“Karena kita ketahui, bahwa Banten memisahkan diri dari Jawa Barat, tak lain untuk menyejahterakan Rakyat Banten. Namun pada faktanya, masyarakat seperti terjebak dalam jurang kegelapan. Dan kesejahteraan hanya cerita fiksi,” ungkapnya, saat ditemui biem.co.
Ada beberapa poin yang mereka sampaikan, yaitu terkait pendidikan gratis, kesehatan, reformasi birokrasi, insfratruktur, angka kemiskinan, dan juga pengangguran.
“Tentu jika aspirasi kami tidak didengarkan, maka kami akan terus memperkuat persatuan dan melakukan aksi ke jalan. Dan pada saat kami menyampaikan aspirasi tadi, tidak ada tanggapan sama sekali dari pihak Pemerintahan,” terangnya.
Birin menambahkan, kegagalan ini dibuktikan dnegan angka kemiskinan dan pengangguran yang meningkat. Belum lagi janji-janji politik Gubernur yang belum terealisasi. “Ini sangat jelas dalam satu tahun kepemimpinan, WH-Andika tidak ada perubahan secara signifikan,” imbuhnya.
“Kami berharap, masyarakat Banten bisa lebih sadar atas ketertindasan dan keterbelakangan, bahwa masih banyak persoalan-persoalan di Banten ini. Dan juga Pemerintah haruslah mempunyai strategi dan keseriusan yang baik untuk kesejahteraan rakyat,” pungkasnya. (Juanda)