KOTA SERANG, biem.co – Puluhan Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (Kompak) Banten menggelar aksi di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Senin (14/05).
Massa aksi menilai adanya upaya pelemahan daya nalar organisasi yang dilakukan oleh pihak DPP KNPI Ali Hanfiah, mengingat akan dilaksanakannya RAPIMPURNAS.
Rifqi selaku Koordinator Lapangan (Korlap) menuturkan, bahwa sangat ironis jika seorang pemimpin oraganisasi yang notabenenya dituntut empat tahun penjara malah diberikan panggung kehormatan.
“Ini membuktikan bahwa telah mati daya nalar organisasi yang berhimpun di dalamnya. Melihat kondisi tersebut, maka kami mahasiswa, pemuda, dan masyarakat Banten melakukan tindakan secara serius,” ungkapnya.
Dalam aksi tersebut, pihaknya mendukung Pemerintah yang bersih dan bermartabat serta mendukung sikap tegas Gubernur Banten Wahidin Halim, dalam memberantas korupsi para pejabat juga ‘pengusaha hitam’ yang bersekongkol tanpa sedikitpun memperlihatkan kepentingan rakyat. Selain itu, pihaknya meminta Gubernur Banten untuk tidak berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan RAPIMPURNAS.
“Lembaga tersebut telah menghancurkan dan mematikan semangat pemberantasan korupsi,” ujar Rifqi saat di temui biem.co.
Kompak Banten pun mendesak Kejati Banten agar segera menindaklanjuti dugaan korupsi di Sekretariat DPRD Banten terkait anggaran publikasi tahun 2015 senilai Rp 21,5 milyar. Dalam pelaksanaan anggaran tersebut, ada indikasi kerugian negara sebesar enam milyar. Tak lupa, mereka meminta kepada Gubernur Banten agar merotasi atau mutasi pejabat yang tidak bersih untuk membangun Banten bebas korupsi.
“Tanah Banten ini terkenal dengan sebutan jawara dan ulamanyaa. Kita tidak mau hal yang seperti ini mencoreng nama baik Banten. Dan jika aspirasi kami tidak didengarkan hari ini, maka kami akan terus melakukan aksi,” ujarnya. (Juanda)