SURABAYA, biem.co — Bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/05) pagi, menyebabkan 14 orang meninggal dunia dan 43 orang lainnya mengalami luka-luka. Proses identifikasi korban sendiri dilakukan di RS Bhayangkara Jatim.
Minggu malam, Tim Gegana Brimob berhasil menjinakkan empat bom aktif di rumah pelaku bom bunuh diri. Empat bom aktif yang siap meledak tersebut ditemukan di Ruang Tamu. Petugas Densus 88 Anti Teror pun ikut membantu proses penjinakan bom dan penggeledahan rumah pelaku. Selain menemukan bom aktif, dini hari tadi para petugas juga berhasil menemukan sejumlah dokumen jihad dan foto keluarga.
Seperti yang diberitakan, serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya berlangsung secara bersamaan. Diketahui, bahwa pelaku merupakan satu keluarga yang terdiri dari seorang Ayah bernama Dita Oepriarto dan istrinya bernama Puji Kuswati, serta empat orang anaknya.
Bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jl. Ngagel Madya pukul 07:30 WIB. Selang lima menit kemudian, bom meledak di Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jl. Diponegoro. Lalu sekitar lima menit kemudian, bom kembali meledak di Gereja GPPS di Jl. Arjuno.
Dalam rekaman CCTV, pelaku bom pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela diketahui merupakan dua orang berboncengan menaiki motor. Ledakan terjadi saat motor hendak masuk gereja. Kedua terduga pelaku tersebut diketahui kakak-beradik berinisial YF (18 tahun) dan FH (16 tahun).
Ledakan kedua yang terjadi di GKI diduga dilakukan oleh wanita bercadar membawa dua anak perempuan. Para pelaku diduga bernama Puji Kuswarti beserta dua anak perempuannya yang berinisial FS (12 tahun) dan FR (8 tahun). Ketiganya meledakkan diri di halaman gereja.
Baca Juga
Ledakan ketiga yang terjadi di Gereja GPPS diduga dilakukan oleh Dita Oepriarto. Ledakan terjadi di tempat parkir kendaraan dengan serangan bom bunuh diri menggunakan mobil. Sebelum melakukan aksinya, Dita diketahui mengantar istri dan dua anaknya terlebih dahulu ke GKI.
Sebelumnya, saat para petugas mengumpulkan sisa-sisa ledakan, pihaknya menemukan serpihan Bendera ISIS di lokasi kejadian. (HH)