KOTA SERANG, biem.co – Heni Sugiharti, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi memaparkan, Banyuwangi menjadi nilai terendah inflasi di Jawa Timur tahun 2017 kemarin.
“Jadi tujuannya bukan serendah-rendahnya, tapi terus mengendalikan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terkendalinya inflasi. Kalau inflasinya rendah sekali, tidak menguntungkan sisi pelaku usaha,” terangnya, saat di temui awak media usai acara Sarasehan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banten 2018 di Aula Surosowan Lantai 4, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Rabu (09/05).
Sesuai dengan arahan Presiden yang meminta inflasi di angka 3,5 minus satu, Heni mengatakan bahwa Banyuwangi bahkan berhasil mencapai angka 3,17 persen.
Sementara Rahmat Hernowo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten menuturkan, menyebut jika berbicara inflasi dalam tiga tahun terakhir, maka hal tersebut tidak adil dikarenakan dirinya baru ada Januari 2018 ini.
“Di 2018 ini, saya ingin semua TPID aktif dalam hal pelaporan. Saya lihat institusi sudah terbentuk bagus, kemudian TPID sudah rapi, dan rutin melakukan rapat-rapat, tapi reporting yang kurang,” ungkap Rahmat, saat ditemui usai mewawancarai Heni Sugiharti.
“Jadi kita ingin membuat TPID Banten belajar dengan yang lainnya. Bagaimana cara membuat reporting, membungkus dengan program yang menarik,” ujarnya.
Seperti di Banyuwangi, lanjut Rahmat, BUMDes (red: Badan Usaha Milik Desa) akan ‘dikawinkan’ dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) melalui Memorandum of Understanding (MoU) dan leadership lainnya agar bisa berjalan. “Di kita masalah masih banyak belum selesai 100 persen,” katanya.
“Peran kepala daerah memiliki andil, beberapa bupati atau walikota konsen dengan TPID, tapi ada juga yang baru berganti atau background bukan dari ekonomi, jadi pemahaman harus diperdalam lagi,” ucapnya.
Ia menambahkan, bahwa pertumbuhan yang tinggi tidak dapat disesuaikan dengan inflasi. Maka, lanjutnya, daya beli masyarakat yang di kalangan bawah akan tergerus. Sehingga menurutnya, kepala daerah perlu peduli dengan inflasi.
“Mungkin kesibukan kepala daerah langsung diserahkan saja ke bagian lainnya yang sudah ada di struktur, itu biasa di mana-mana. Tapi leadership yang dicontohkan Banyuwangi sangatlah terlihat,” tuturnya.
“Jadi, leader harus mempunyai kemampuan salesman untuk daerahnya masing-masing. Bupati Banyuwangi memiliki kemampuan itu,” tutupnya. (Dion)