KOTA SERANG, biem.co — Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyelenggarakan acara Sarasehan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banten 2018 di Aula Surosowan Lantai 4, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Kota Serang, Rabu (09/05).
Mengangkat materi “Peranan BUMDes sebagai Upaya Penanggulangan Inflasi Pangan di Banyuwangi”, acara ini dihadiri narasumber dari Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Heni Sugiharti.
Dalam sambutan pembukaannya, Rahmat Hernowo, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten menuturkan, inflasi di Provinsi Banten pada bulan April mencapai 0,31 persen mounth to mounth. “Sementara bulan Maret 0,39 persen month to month dan sampai April, data years to date sebesar 1,16 persen,” terangnya.
Menurutnya, inflasi ini cukup tinggi. Rahmat pun berharap, sampai akhir tahun nanti angkanya tidak akan lebih dari 4 persen, sebisa mungkin 3,5 persen. “Jadi, sudah empat bulan punya tabungan 1,16 persen, dan delapan bulan yang sisa semoga tidak ada inflasi terlalu tinggi,” ucapnya.
“Penyumbang terbesar ada di Kota Tangerang. Harapannya bisa menjadi leader untuk menurunkan inflasi di Provinsi Banten. Jadi, 72 persen bobot inflasi Banten ada di Kota Tangerang karena saya berpikir lokasi yang berdekatan dengan Jakarta. Apapun yang terjadi dapat berpengaruh,” jelasnya.
Ia menambahkan, sejak 2017 pertengahan hingga sekarang, data inflasi berdefiasi. “Sebagai contoh di bulan April, Jakarta inflasinya cuma 0,02 persen, tetapi Kota Tangerang lumayan besar,” ujarnya.
“Jadi ternyata asumsi saya tidak terjadi, setelah selidik punya selidik, peran foodstation sangat berpengaruh. Dan Kota Tangerang sangat penting dalam perhitungan inflasi Provinsi Banten,” tutupnya. (Dion)