Inspirasi

Rindu Masa-masa Sekolah, Banyak Cerita dan Kenangan

biem.co“Dulu kita sahabat, teman begitu hangat mengalahkan sinar mentari. Dulu kita sahabat, berteman bagai ulat berharap jadi kupu kupu..”

Apakah Sobat biem masih ingat dengan penggalan lirik milik grup band Sindentosca ini? Atau ada yang lagi kangen berat sama sahabat di masa sekolah?

Ya, masa-masa sekolah merupakan hal yang asik dan seru. Tentunya nggak bisa terlupakan banget, deh. Hmm, kalau anak sekarang bilang, sahabat itu “cs kentel” yang kekentalannya bisa ngalahin susu full cream, hehehe.

Seperti Sobat biem yang satu ini, Cicilya Oni Yossyana Octhifani namanya. Ia ingin berbagi rasa rindu ke sahabat masa sekolahnya. Uduh, uduh, rindu beratnya Milea lewat, kali, ya.

“Kalau ingat-ingat masa sekolah, ya, pastilah kangen banget. Kenangan saat naik angkot bareng, heboh banget di dalam,” ucap Cicilya yang kelahiran Serang , 10 oktober 1998 ini.

Wah, wajar ya kalau cewek heboh dimana-mana, apalagi di dalam angkutan umum. Asalkan jangan ganti roda mobil angkotnya sama roda kehidupan ya, nanti repot. Hehehe.

Menurut Cicilya, saat ini, perjumpaannya dengan sahabat-sahabat lama bisa dikatakan amat susah, karena masing-masing sudah punya kesibukan sendiri, seperti uliah dan kerja. “Ya, sekalinya bertemu kita makan bareng, jalan kemana saja. Ngobrol paling lama seharian,” ujar alumni SMKN 3 Surakarta ini.

Eits, tapi menurutnya, arti best friend itu ibarat keluarga jauh. “Ngingetin saat kita salah. Saling dukung kalau kita bener, berantem pun baikan lagi,” tuturnya.

Wah, kalau berantem harus baikan lagi dong. Nggak mungkin juga habis berantem, terus pindah warga negara.

Senada dengan Cicilya, Muhammad Raihan Mahendra suka kangen sama teman-teman sekolahnya nih. Hmm, seperti apa ya curhatannya? Cekidot!

“Ya, kalau flash back, gue pasti kangen, mulai dari ketawa bareng temen sekelas. Dan ada hal gokil yang dilakuin cowok satu kelas gue. Jadi waktu itu, kedua teman mau dikeluarin, biar nggak dikeluarin, ada syarat dari guru. Semua anak cowok di kelas dibotakin,” terang cowok kelahiran Solo, 17 oktober 1998 ini.

Itu, sih, bukan gokil lagi. Tapi, ya, mau bagaimana Sob, namanya nostalgia. Untungnya, teman-teman ceweknya nggak ikut dibotakin juga.

“Awalnya banyak yang nggak mau, tapi demi solidaritas, gue sama teman-teman akhirnya dibotak semua,” imbuh alumni SMA 2 Kota serang angkatan 35.

Wah, sekelas jadi anggota Shaolin, dong, hehehe. Apa yang dirasakan Cicilya, ternyata sama dengan yang dialami Reihan. Pertemuannya dengan sahabat-sahabat lama pun bisa dikatakan jarang.

“Ya, cuma bisa lihat kabar mereka dari sosmed, mereka bahagia, gue juga bahagia,” paparnya.

Baginya, sahabat sangat berarti, sebab mereka yang selalu men-support jika lagi ada masalah. “Solidaritas yang paling gue kagumin dari teman-teman, seperti mabal satu, semua ikut mabal. Satu nggak ngerjain PR, semua juga nggak. Pokoknya sahabat sekolah gue itu keluarga di rumah kedua,” tutupnya.

Untung bukan keluarga kedua di ‘Rumah Uya’ ya, hehehe. Pasti di antara Sobat biem lainnya juga punya cerita yang seru seperti Cicilya dan Raihan. Mungkin bisa diceritakan kembali saat reunian.

Baydewey, buat kalian yang baru mengikuti perpisahan sekolah, ja ngan bersedih. Suatu saat akan bertemu di kala sama-sama sukses. Yang pasti, jaga erat tali persahabatannya, ya. (Dion)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button