BANTEN, biem.co — Permasalahan pengobatan bagi warga kurang mampu, masih menjadi problem yang cukup besar hingga saat ini. Adanya fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pun tak bisa mengcover seluruh layanan yang ada.
Pasalnya, kerap ditemukan warga yang kesulitan untuk mengajukan BPJS, padahal mereka semua membutuhkan pengobatan segera. Tak hanya itu, kekurangan-kekurangan lain yang dirasakan pun dianggap belum benar-benar menjadi solusi jaminan kesehatan yang layak.
Atas dasar keresahan itulah, Gubernur Banten Wahidin Halim, sejak lama telah mengusulkan untuk memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat miskin dan rentan miskin di Banten hanya dengan menggunakan KTP.
Usulan ini pun akhirnya mendapat respon positif dari Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Nila F Moeloek. Nila mendukung penuh hal tersebut dan berharap agar kebijakan ini bisa didesain menjadi program jaring pengaman sosial (social safety nett).
“Saat ini sudah banyak masyarakat yang menderita sakit dan memerlukan pengobatan segera. Itu sebabnya, saya menyarankan agar Pemprov Banten dapat menggunakan pola jaring pengaman sosial dalam merealisasikan program kesehatan gratisnya,” ungkap Menkes, saat menghadiri Rapat Kerja Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD) RI di Gedung Nusantara III Senayan Jakarta, dari rilis yang diterima biem.co, baru-baru ini.
Dukungan senada diungkapkan oleh Anggota DPD RI Ahmad Subadri. Ia mengaku akan mengawal program Gubernur Banten ini sampai ke tahap manapun.
Tentu saja, hal ini disambut baik oleh Wahidin. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini dibuat bukan hanya sekadar untuk memenuhi janji politik saja, tetapi memang sudah menjadi cita-cita dirinya untuk membantu warga, khususnya masyarakat tidak mampu untuk berobat secara langsung ke seluruh Rumah Sakit yang ada di Provinsi Banten.
“Sejak dahulu, saya memang sudah niat, kalau jadi Kepala Daerah, saya akan menggratiskan biaya kesehatan, biaya Pendidikan, dan bangun infrastruktur yang bagus. Kasihan masyarakat itu, kalau sakit harus lalui prosedur panjang. Saya tidak kuat melihat rakyat merintih sakit butuh pengobatan,” terangnya.
Bagi Wahidin, program jaminan kesehatan yang ada sebelumnya masih terbilang kurang fleksibel, sementara, program yang digagas oleh pihaknya ini memungkinkan orang untuk bisa berobat di mana saja. “Bahkan di luar Banten, tidak perlu SKTM. Kalau pakai SKTM, nantinya banyak calo lagi,” pungkasnya. (HH)