KOTA SERANG, biem.co – Puluhan mahasiswa dan masyarakat umum menghadiri Diskusi Umum Pergerakan Indonesia (PI) Provinsi Banten bertajuk ‘Diskusi Pemilu dan Keadilan Sosial’, di Hotel Ledian Kota Serang, Sabtu (21/04).
Ketua Umum PI Provinsi Banten, Reiza Patters mengungkapkan, diskusi ini bertujuan untuk mengingatkan dan mengedukasi masyarakat.
“Sebentar lagi kan momen pemilu, maka kita harus sama-sama memastikan bahwa pemilu bisa meciptakan dan punya korelasi yang positif terhadap bentuk keadilan sosial di Indonesia dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” papar Reiza, kepada biem.co.
Mengingat, setiap mendekati pemilu, rakyat selalu ramai tapi setelah jadi itu hilang, artinya kebijakan yang dibuat pun tidak berpihak kepada rakyat.
“Kita ingin membuat diskusi yang serupa dengan tema yang sama,” ujarnya.
Hari ini, imbuh Reiza, kita mengundang beberapa narasumber, seperti Dahnil Anzar, Syahganda Nanggolan, Makmun Muazakki, dan Syamsul Hidayat.
“Mahasiswa harus terus menjadi garda penjaga kewarasan nalar publik, walaupun mungkin sekarang mahasiswa masih bergerak di sosial media dan di internal kampus,” ujarnya.
Memang ada masa dan pola-pola gerakan setiap generasinya, sehingga hal ini memang tidak boleh disamakan dengan pergerakan mahasiswa dulu.
“Semua ada masanya masing-masing,” tandasnya.
Reiza berharap, pemilu kali ini betul-betul bisa membawa perspektif keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan bisa memiliki dampak signifikan terhadap keadilan dan kesejahteraan rakyat.
“Untuk mahasiswa bergeraklah, karena Andalah garda terdepan perjuangan rakyat dan kewarasan publik,” pungkasnya.
Sementara itu, Syamsul Hidayat, saat memberikan materi berpesan mahasiswa hari ini harus bisa melihat permasalahan kebangsaan secara utuh dengan logis, juga harus mempunyai sikap yang jelas untuk menghadapi pemilu 2019.
“Saya kira mahasiswa sangat dibutuhkan, karena mahasiswa statusnya masih independen, maka jika presiden kita hari ini sudah adil terhadap mayoritas masyarakat lanjutkan, namun jika dinilai tidak adil maka kita sudahi saja,” seru Syamsul, mantan presma UIN SMH Banten. (Juanda)