biem.co — Halo, para Muslim di Indonesia! Ada kabar gembira untuk kalian yang ingin pergi ke Jerman dan melihat bagaimana kehidupan Muslim di Jerman. Goethe-Institut Indonesien mengajak intelektual muda Muslim dari Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam program kajian “Kehidupan kaum Muslim di Jerman” (Life of Muslims in Germany). Wah, pasti keren banget!
Beberapa fase imigrasi turut berkontribusi terhadap munculnya pluralitas etnis dan agama sejak 1950-an. Dewasa ini, sekitar 5% atau 4.100.000 penduduk Jerman beragama Islam. Kota-kota seperti Berlin, Köln, dan Hamburg memiliki bangunan masjid yang representatif, dan menjadi pusat kultural untuk kehidupan kaum Muslim serta budaya Islam di Jerman. Namun, berbeda dengan di Indonesia, kaum Muslim di Jerman merupakan minoritas agama di tengah lingkungan sekuler.
Pada 2017 lalu, setelah berhasil dengan pelaksanaan program perdana, Goethe-Institut Indonesien, lembaga kebudayaan Republik Federal Jerman, merencanakan widyawisata kedua selama dua minggu ke Jerman pada tanggal 07-21 Juli 2018. Para peserta memperoleh kesempatan bertemu dengan kaum Muslim dari Jerman, dan memperoleh gambaran menyeluruh mengenai budaya Islam di Jerman serta mengenai implikasi menjadi bagian dari minoritas agama. Goethe-Institut Indonesien melakukan seleksi peserta dengan dukungan Universitas Paramadina.
Nah, dalam program ini, banyak sekali hal yang ditawarkan, yakni berupa:
1. Widyawisata dua minggu ke Berlin, Jerman, dengan topik “Kehidupan Kaum Muslim di Jerman”;
2. Pengenalan dengan topik-topik kajian Islam pada universitas-universitas Jerman, termasuk pertemuan dengan mahasiswa tingkat doktor dan master;
3. Penjelajahan warisan budaya dunia peradaban Islam yang tersimpan di Berlin (Humboldt Forum, Museum Seni Islam, Departemen Orient pada Perpustakaan Negara Bagian Berlin);
4. Ekskursi dua hari untuk mengunjungi program studi Kajian Islam pada universitas-universitas di Göttingen dan Hamburg;
5. Kunjungan ke komunitas Muslim di Berlin serta pertukaran pengalaman dengan kaum Muslim Jerman, dengan penekanan khusus pada pengalaman mereka sebagai bagian kelompok minoritas di tengah lingkungan sekuler;
6. Pertukaran dengan asosiasi-asosiasi Muslim dan organisasi-organisasi pemuda Muslim;
7. Program widyawisata akan dilengkapi dengan modul-modul seminar, di mana para peserta dapat memperdalam kesan yang diperoleh;
8. Goethe-Institut akan menanggung biaya transportasi, akomodasi, dan makanan serta minuman sebagai bagian dari program.
Wah, sudah jelas, kan, Sobat biem? Pastinya, nanti kita akan dibawa ke berbagai pengalaman yang tidak akan terlupakan. Jika Sobat biem sudah tidak sabar mengenai apa saja persyaratannya, yuk, simak baik-baik apa saja yang harus disiapkan sebelum mendaftar, jangan sampai terlewat, ya.
1. Akademisi muda (Muslim) dari semua bagian Indonesia (sampai dengan 38 tahun)
2. Mahasiswa tingkat master (minimum) dan doktor, wartawan, anggota organisasi Muslim, serta multiplikator lain, yang:
– Berpartisipasi dalam wacana publik di Indonesia;
– Berpartisipasi dalam wacana Islam di Indonesia;
– Berpartisipasi dalam program dialog antaragama.
3. Pelamar seyogianya dapat menunjukkan karya tulis yang diterbitkan
4. Terbukti memiliki minat terhadap Jerman dan / atau Eropa serta topik Kehidupan Kaum Muslim Sebagai Minoritas
5. Uraian motivasi dalam bahasa Inggris, Mengapa Anda ingin tahu lebih banyak tentang “Kehidupan kaum Muslim di Jerman?” (tidak lebih dari 1000 kata)
6. Kemampuan bahasa Inggris sangat baik yang dibuktikan dengan sertifikat TOEFL atau IELTS (minimum level B1 pada Kerangka Acuan Bersama Eropa untuk Bahasa)
7. Kaum perempuan diundang secara khusus untuk melamar
Berikut ini juga hal tambahan yang harus dilengkapi untuk pendaftaran, diantaranya:
1. Curriculum Vitae (CV) terbaru;
2. Salinan digital surat dari perusahaan atau universitas, yang menyatakan rekomendasi untuk partisipasi Anda dalam program ini;
3. Salinan digital surat rekomendasi dari organisasi Islam atau tokoh Muslim terhormat yang menyatakan, bahwa anda adalah kandidat terbaik untuk berpartisipasi dalam program ini;
4. Salinan digital sertifikat TOEFL atau IELTS yang menyatakan kemampuan berbahasa Inggris setara level B1 (The Common European Framework of References for Languages) atau level diatasnya;
5. Surat motivasi, sepanjang 1-3 halaman dan memuat maksimal 1.000 kata, yang menerangkan tentang:
– Pengetahuan Anda tentang Jerman dan/atau Eropa serta kehidupan kaum Muslim sebagai kaum minoritas di Jerman;
– Pendapat Anda tentang kehidupan multikultur sebagai Muslim Indonesia;
– Harapan Anda terhadap program ini sebagai peserta
– Bagaimana Anda sebagai peserta program akan berbagi pengalaman dengan komunitas Anda
Yuk, Sobat biem, segera isi formulirnya di sini. Untuk info lebih lanjut, Sobat biem bisa membuka website www.paramadina.ac.id atau www.goethe.de/indonesien, bisa juga melalui email lmg2018@paramadina.ac.id (Universitas Paramadina) atau Opencall-jakarta@goethe.de (Goethe-Institut Indonesien). Oh, iya! Lamaran dapat diajukan mulai 4 – 22 April 2018.
Segera persiapkan diri kalian, dan jangan sampai melewatkan kesempatan ini. Selamat mencoba. (uti)