biem.co – Di generasi zaman ‘now’ ini, siapa, sih, yang tidak tahu dengan gadget? Apalagi anak-anak. Hm, pastinya orangtua ataupun Sobat biem sebagai kakak jangan pernah lepas pantauan dan selalu mengawasi penggunaan gadget kepada anak-anak.
Tentunya, beda sekali, loh, di generasi 90-an yang jauh dari gadget sebagai hiburan atau permainan. Segala yang ada di sekeliling kita dimanfaatkan sebagai kreativitas hiburan.
Lalu, bagaimana, sih, pengawasan orangtua atau dewasa mengawasi anak maupun adik dalam penggunaan gadget? Nah, seperti Soleh selaku Kepala Rumah Tangga yang juga mempunyai dua anak laki-laki ini mengungkapkan, ia tidak pernah mengenalkan anak-anaknya kepada gadget karena hal ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan dan pergaulan anak-anaknya.
“Bahkan, saya hanya mengenalkan dengan permaianan-permainan yang mungkin bisa dikatakan zaman baheula (red : jaman dahulu) seperti gangsing, kelereng, dan masih banyak lainnya. Hal itu sengaja dilakukan guna untuk antisipasi pergaulan yang bebas, apalagi gadget,” ungkap warga Menes, Pandeglang ini.
Jika tidak bisa memanfaatkan dengan baik, lanjutnya, maka hancurlah sudah mindset-nya. “Apalagi jika tanpa pantauan kedua orang tua, karena saya sendiri tidak bisa terus memantau anak karena ada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Maka terobosan semacam ini dilakukan,” terangnya.
Waw, menarik banget, nih, ide dari Pak Soleh. Pastinya Sobat biem setuju, dong? Selain menjauhi mindset yang negatif, hal ini pastinya mencegah hilangnya permainan khas daerah kita, loh.
“Saya jujur sangat melarang kepada anak-anak untuk bermain gadget, baik game, Facebook dan Instagram. Mungkin, sengaja hal teresebut kami lakukan karena yang pertama kehawatiran candu terhadap anak kami,” katanya.
“Kedua, guna antisipasi agar tidak terlalu banyak main game di gadget karena hal itu akan membuat si anak malas untuk belajar,” jelasnya.
Ia berharap, untuk semua orangtua tetap mengawasi dan mengantisipasi permainan gadget untuk anak-anaknya. “Karena hal tersebut akan menumbuhkan pergaulan yang berbeda, sayangi anak agar masa depanya lebih baik dari kita sebagai orang tua,” pungkasnya. (Juanda)
