KOTA SERANG, biem.co — Tepat hari ini, Selasa (27/03), merupakan Hari Teater Sedunia yang dicetuskan oleh International Teater Institute (ITI) pada tahun 1961. Yap, pasti Sobat biem suka, dong, nonton teater? Itu, loh, drama yang disuguhkan dan langsung disaksikan sama kita.
Menurut Sartika Tri Widiyawati, teater dalam arti luas ialah seni yang dipertunjukan secara berdialog dan diadukan dengan seni musik. “Seperti halnya, saya yang menikmati dunia teater itu sendiri dengan bergabung bersama komunitas Teater ‘Kafe Ide’ Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Teater pun sampai saat ini eksistensinya cukup naik, sampai kita tidak pernah lepas berpartisipasi dalam berbagai acara, baik di dalam maupun luar Banten,” terang mahasiswi Untirta, semester 6 jurusan Pendidikan IPA ini.
“Teater Kafe Ide sendiri melihat dari tahun 2015 sudah sering mengikuti festival seperti Monolog di Malang, Bandung ,dan lain sebagainya. Bahkan kita tidak hanya ikut serta di luar daerah, tapi juga kita setiap mempunyai event seperti workshop atau pementasan selalu mengundang teman-teman seniman di Banten, terutama di kampus, baik Universitas Serang Raya (Unsera), Universitas Islam Negeri (UIN), Sekolah Tinggi Ekonomi (STIE) Bina Bangsa dan lain sabagainya,” ungkap Tika, sapaan akrabnya.
Setiap tahunnya, ujar Tika, seni teater di kampusnya memang selalu meningkat. Akan tetapi terkadang juga terlihat penurunan karena adanya seleksi alam. “Tapi yang kuat sampe akhir itu hanya puluhan saja, karena di Teater Kafe Ide sendiri ada beberapa tahapnya, bahkan setelah Diklat, kita tidak langsung sah menjadi anggota. Akan tetapi, ada sistem magang selama satu tahun,” ucapnya
Dan dalam satu tahun itu, imbuhnya, ada beberapa tantangan alam yang harus dilewati pula setelah mereka lolos. Setelah itu, barulah anggota bisa dinyatakan lolos.
Ia berharap, masyarakat Indonesia bisa mengapresiasi seni teater ini. “Karena teater sendiri itu seni yang unik dan berkolaborasi dengan baik. Bahkan layak untuk dipertontonkan. Maka dukunglah dan support seni-seni yang ada di Indonesia, khususnya masyarakat Banten,” tutupnya. (Juanda)