biem.co – “Katakan stop untuk diskriminasi!” Ya, semua orang wajib memiliki hak yang sama, biar nggak ada lagi, nih, kesenjangan sosial antara pihak satu dengan pihak lainnya.
Baydewey, di negara kita yang sudah merdeka ini, miris banget kalau ketidakadilan terus merajalela. Maka dari itu, sejak dini Sobat biem harus saling bertoleransi satu sama lain dan jangan menganggap rendah orang lain, ya.
Seperti ditemui biem.co, salah satu Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab (Dema Fada) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin (UIN SMH) Banten, Aldi Reihan berpendapat, diskriminasi di negara Indonesia masih kerap terjadi, khususnya di Provinsi Banten.
“Misalnya, pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang mana pihak pegawai selalu mengatakan blangko kosong. Jika berani membayar dengan uang lebih, hari itu membuat maka jadi,” ungkapnya.
Menurut Aldi, hal ini menjadi bentuk bahwasanya belum ada penghapusan diskriminasi di negera Indonesia. “Seharusnya pemerintah tidak boleh membeda-bedakan rakyat, baik secara materi maupun lain sebagainya. Jika hal itu masih terjadi di manapun itu, maka kita harus melaporkan ke pihak yang berwajib agar bisa dihapuskan rasa ketidakadilan itu,” jelasnya.
Ia berharap, pemerintah lebih mengedepankan pelayanan publik dengan tidak mendiskriminasi, karena sesungguhnya rakyat perlu keadilan dan kesejahteraan. “Karena hal ini, masih banyak rakyat mengeluh tentang pemerintah yang sewenang-wenang terhadap rakyat yang tak punya,” tandasnya. (Juanda)