KOTA SERANG, biem.co – Berbicara inflasi, kata Agoes Soebeno, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, kinerja pemerintahan era Presiden Joko Widodo memang harus dikendalikan.
“Inflasi macam-macam dugaannya sampai penentuan upah regional yang suka demo di situ (Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, red), ya karena inflasi,” ucapnya saat konfrensi pers di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten, Kamis (15/3).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi itu akan bagus kalau tidak digerus oleh deflasi.
“Inflasi itu penyakit, karena pertumbuhan ekonomi kita selalu diatas nasional semenjak berdirinya Provinsi Banten,” ungkapnya.
Ia sangat menyayangkan, inflasi tinggi, pengangguran tertinggi nomor dua di Indonesia per Agustus 2017.
“Kita dua kali mengamati ketenagakerjaan datanya di bulan Februari dan Agustus. Februari karena ada panen, jadi orang yang di sektor pertanian berbondong-bondong bekerja,” terangnya.
Karena pertanian, lanjutnya, merupakan aktifitas bekerja bagi setiap orang.
“Di bulan Agustus nggak ada panen, pengangguran jadi meningkat, itulah yang menjadi faktor pertama,” tuturnya.
“Faktor kedua, pengangguran tertinggi lulusan SMK karena modul tidak sesuai dengan industri disini (Provinsi Banten, red). Lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan lebih tinggi itu lebih cepat untuk mencari kerja karena elastisitas SMK lebih bergengsi,” jelasnya.
Ia menambahkan, ketiga, masyarakat Banten tidak kompetitif dibandingkan penduduk yang baru datang.
“Migrasi penduduk di Banten lebih tinggi. Itulah hal-hal yang menyebabkan angka pengangguran lebih tinggi,” tandasnya. (Dion)