KOTA SERANG, biem.co – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Banten menggelar kegiatan Kursus One Day Election, dengan tema Demokrasi dan Kepemiluan “Menguji Rasa Pemilu 2019”, di salah satu Rumah Makan di Kota Serang, Sabtu (10/03).
Menjadi pembicara dalam kesempatan tersebut, Ali Faisal (Bawaslu Provinsi Banten), Sunanto (Kornas JPPR), Suwaib Amiruddin (Sosiolog Untirta), dan Wahyul Furqon (KPUD Banten).
Ali Faisal menganalogikan bahwa politik bisa dipersfektifkan berbeda dari segala sisi. “Politik itu kotor bagi yang ingin mengotori, dan politik itu suci bagi yang ingin menyucikannya,” papar Ali.
Ali mendorong kader-kader Muhammadiyah yang potensial dan percaya diri untuk ikut memberikan sumbangsih nyata.
Menurut Ali, “Kader-kader Muhammadiyah yang punya potensi dan percaya diri silahkan masuk ke parpol, isi parpol dengan kebaikan-kebaikan yang bersumber dari agama”, bahwa, “kejahatan politik jangan dibenci, tapi dikritik.” tambahnya.
Indikator hasil baiknya pemilu 2019 adalah pemuda yang mau menyucikan politik dalam arti membuat paradigma tandingan dari prinsip yang sudah terlanjur beredar bahwa ‘politik itu kotor’. Ali menilai, “Pemuda Muhammadiyah harus menyatakan sikap dan mengubah sudut pandang bahwa politik pada prinsipnya adalah cara yang baik untuk kesejahteraan dan keadilan bangsa.”
Muhammadiyah adalah salah satu rahim pergerakan politik bangsa ini, bahwa, “Pemuda Muhammadiyah adalah Pemuda yang berapi-api dan tidak ada matinya,” tutup Ali.
Senada dengan Ali, Koornas JPPR, Sunanto menilai bahwa partisipasi dalam politik atau pilkada itu adalah keharusan.
“Publik harus diberikan ruang pengetahuan terhadap proses dan pasca kontestasi usai, dan masyarakat harus terus mengawal”, paparnya.
Acara berlangsung tertib dan diskusi berjalan dengan baik. (EJ)