biem.co – Rasanya beberapa waktu kebelakang ini cuaca sering tidak menentu ya, sob, kadang hujan, kadang pula panas terik. Hmm, kalian tentunya harus terus menjaga kesehatan, pola makan serta asupan nutrisi dan gizi.
Berkaitan hari gizi nasional, tepat hari ini, Rabu (28/2), biem.co tentunya akan membahas tentang pentingnya gizi dalam kesehatan serta kehidupan kita.
Nah! Sobat biem, melihat situasi seperti ini kita memang perlu menjaga gizi agar daya tahan tubuh tetap terjaga, terlebih lagi berdasarkan pengamatan salah satu staff Bidang Sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Serang, Safari, mengatakan, kondisi gizi di beberapa wilayah di Kota Serang masih memprihatinkan karena tidak sedikit masyarakat yang tak sadar akan gizi, terutama gizi anak.
“Padahal Kota Serang adalah ibu kota provinsi namun masih saja ditemukan gizi anak dan kesehatan yang masih kurang, terlebih lagi masih ada warga yang buang air besar di kali atau hutan,” ucapnya.
Yang cukup memprihatinkan lagi, lanjutnya, adalah beberapa wilayah masih terdapat cukup banyak masyarakat yang enggan suntik polio, vaksin MR ataupun difteri sehingga kesehatan atau pertumbuhan anak masih cukup rendah.
“Yang paling penting menurut saya adalah kesadaran diri akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara menjaga lingkungan selalu bersih agar layak huni dan menjaga pola makan serta tidak makan sembarangan,” jelas Safari.
Ia berharap, semoga kedepan masyarakat di Kota Serang semakin sadar akan kesehatan dan selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.
Sementara menurut Nurul Wulan Suci, alumni jurusan kesehatan masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Faletehan, perkembangan gizi tentunya semakin meningkat setiap tahunnya, peringatan hari gizi nasioanal ini juga merupakan salah satu cara mengkampanyekan atau menyebar luaskan betapa pentingnya gizi kepada masyarakat umumnya. “Karena gizi yang baik adalah yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan harian tubuh kita,” tuturnya.
“Sebenaranya perkembangan untuk di daerah Banten sendiri sudah cukup baik hanya saja ada beberapa di daerah pedalaman yang minim mengakses informasi. Mungkin harus lebih di tingkatkan awareness akan kepentingan gizi dalam menyikapi hal ini perlu adanya kerja sama yang baik antara lembaga pemerintahan, tenaga kesehatan dan juga masyarakat Banten umumnya,”ungkapnya.
“Gizi yang seimbang itu tidak perlu memilih makanan yang mahal,” lanjutnya, “asupan seperti tahu,tempe saja sebenarnya sudah mengandung protein yang baik untuk pemenuhan gizi.”
“Untuk memenuhi kebutuhan gizi, kita bisa secara cerdas untuk menyiasatinya dengan memilih makanan yang terjangkau,” imbuhnya.
“Harapanya semoga kesadaran akan pentingnya asupan gizi di masyarakat bisa seimbang agar terus membaik. Dan yang paling terpenting adalah angka gizi buruk di Indonesia semakin menurun,” pungkasnya. (Umin-Juanda/Dion)