Film & MusikHiburan

Berjaya di Ajang Internasional, Sekala Niskala Segera Rilis di Indonesia

biem.coSetelah Berjaya di ajang Internasional dengan meraih berbagai penghargaan, mulai dari Best Youth Feature Film di APSA 2017, Grand Prix Tokyo Filmex 2017, Golden Hanoman JAFF 2017, hingga The Grand Prix pada kategori Generation Kplus International Jury di Berlin International Film Festival 2018, film Sekala Niskala atau The Seen and Unseen besutan sutradara Kamila Andini akan segera rilis di bioskop Indonesia.

Dilansir dari tempo.co, Kamila Andini menuturkan, Sekala Niskala bagi orang Bali adalah hidup yang selalu terdiri atas hal baik dan buruk. Hidup adalah mengenai keseimbangan. “Mereka hidup dengan mempercayai yang terlihat serta yang tidak terlihat. Istilah ini bagi saya sangat merefleksikan saya sebagai orang Indonesia dan juga Asia,” tuturnya.

Ia melanjutkan, manusia Indonesia adalah orang yang holistik. Mereka mempercayai dua kutub: agama dan budaya, kenyataan dan mitos. Melalui film ini, Kamila ingin bermain dengan kata “terlihat” dan “tidak terlihat”. Hal tersebut ia wakili lewat kisah dua anak kembar perempuan dan laki-laki atau kembar buncing dalam bahasa Bali.

“Film ini menjadi kebanggaan tersendiri yang saya persembahkan untuk Indonesia, khususnya Bali,” ungkap Kamila. Ia mengaku senang bisa membuat sebuah karya yang begitu kental unsur kedaerahan. Kultur Bali dipilih lantaran tempat Bali begitu magis dan punya unsur holistik yang begitu kuat dalam keseharian hidup masyarakatnya.

Trailer film Sekala Niskala. (Sumber: youtube.com).

Berikut ringkasan cerita Sekala Niskala yang akan hadir di bioskop pada 8 Maret mendatang:

Suatu hari di kamar rumah sakit, Tantri, 10 tahun, menyadari ia tidak memiliki banyak waktu dengan saudara kembarnya, Tantra. Tantri mengetahui bahwa saudara kembarnya yang bernama Tantra menderita penyakit yang akan membuat nyawanya hilang. Otak Tantra mulai lemah dan ia pun harus kehilangan kemampuan inderawinya secara perlahan.

Nasib malang ini membuat mereka harus memendam rindu yang teramat dalam. Demi menghilangkan rasa rindu yang kian meningkat, mereka akhirnya menjalin koneksi dalam dunia fantasi. Di tengah malam, Tantri terbangun dan selalu menemui saudaranya.

Pertemuan tersebut menjadi salah satu cara bagi mereka untuk bisa bermain bersama. Tantri bisa menari dengan makhluk yang tak kasat mata. Perjalanan magis yang dialami oleh Tantri ini membuatnya memiliki hubungan emosional yang bisa membuatnya mahir melakukan ekspresi tubuh.

Di bawah bulan purnama, Tantri menari. Ia menari tentang rumah, alam, dan perasaannya. Seperti bulan yang meredup dan digantikan matahari, begitu pula dengan Tantra dan Tantri. Bersama, Tantri mengalami perjalanan magis dan relasi emosional melalui ekspresi tubuh: antara kenyataan dan imajinasi, kehilangan dan harapan.

Sobat biem penasaran dengan kelanjutan cerita film yang penuh akan unsur filosofis ini? Jangan sampai ketinggalan nonton film Sekala Niskala, hanya di bioskop-bioskop terdekat di kota kalian! (eys)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button