biem.co – Menjawab tantangan perubahan global yang terjadi saat ini, tahun akademik 2018/2019 mendatang, Universitas Padjadjaran (Unpad) akan membuka 2 program studi (prodi) baru pada jenjang Sarjana (S1), yakni Bisnis Digital pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Aktuaria pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Dilansir dari unpad.ac.id, hal tersebut dilakukan sesuai dengan amanat Presiden RI, Joko Widodo dalam acara Dies Natalis ke-60 Unpad, dikatakan bahwa perguruan tinggi, termasuk Unpad, didorong untuk membuka program studi yang tidak konservatif.
Rektor Unpad, Tri Hanggono Achmad menuturkan bahwa dibukanya prodi Bisnis Digital dan Aktuaria juga merupakan respons kebutuhan global terkait tantangan revolusi industri ke-4.
“Ini merespons kebutuhan global ‘zaman now’,” ujar Rektor, saat menggelar jumpa pers, Kamis (08/02).
Prodi Bisnis Digital dikembangkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia di bidang penguasaan start up digital, market place, big data, hingga artificial intelligence.
Bagi Unpad, imbuh Rektor, pengembangan prodi ini dilakukan sebagai implementasi teknologi digital perguruan tinggi.
Lebih lanjut, Rektor menerangkan para pengajar disiapkan tidak hanya dari FEB, tetapi juga lintas sektor keilmuan, seperti dari Fakultas Hukum terkait bidang implementasi Undang-undang ITE, Fakultas Ilmu Komunikasi, hingga dari prodi Teknik Informatika. Unpad juga akan memperluas kerja sama dengan praktisi bisnis yang sudah bergerak di bidang bisnis digital.
Daya tampung Prodi Bisnis Digital pertama di Indonesia di tahun akademik 2018/2019 ini dibuka untuk 40 mahasiswa.
Kemudian, untuk prodi Aktuaria, Rektor memaparkan bahwa prodi ini dibuka dalam rangka pemenuhan tenaga aktuaris di Indonesia. Salah satunya untuk menghitung risiko dalam aktivitas bisnis, terutama di bidang asuransi.
“Tenaga Aktuaris belum banyak, padahal menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Aktuaris ini sangat dibutuhkan,” papar Rektor.
Daya tampung Prodi Aktuaria dibuka lebih banyak dari Prodi Bisnis Digital, yakni sebanyak 50 mahasiswa. Pendaftaran kedua prodi tersebut dilakukan melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) (red)