KabarTerkini

Hampir Punah, Orang Utan Terus Dibunuh dan Dipenggal

KALIMANTAN, biem.co — Orang utan sebagai satwa langka yang dilindungi, populasinya terus menurun dari tahun ke tahun. Habitatnya di hutan-hutan Kalimantan terus dirusak. Hal tersebut menyebabkan keberadaannya terganggu. Padahal UU nomor 5 tahun 1990 dan UU pasal 40 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya menyatakan larangan untuk menangkap, melukai, memelihara, dan membunuh satwa yang dilindungi baik dalam keadaan mati atau dalam keadaan hidup.

Dilansir dari kompas.com, banyak ditemukan bangkai orang utan dalam berbagai kondisi, ada yang ditemukan tanpa kepala dengan luka sabetan dan yang paling parah lagi ada yang ditemukan terbakar di hutan-hutan sawit.

Baru-baru ini ditemukan bangkai orang utan dengan berondongan 17 peluru senapan angin di sungai Barito, Desa Kalhien, Kabupaten Dusun Selatan, Kalimantan Tengah.

Hal tersebut membuat para pecinta binatang geram. Bagi mereka penemuan ini membuktikan ketidakseriusan pemerintah dalam melindungi satwa langka.

“Saya menilai pemerintah tidak berpihak pada satwa liar,” kata Marison Guciano selaku Direktur Investigasi LSM Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group.

Marison menambahkan bahwa para aktivis pecinta satwa sudah meminta DPR untuk merevisi UU untuk perlindungan satwa langka yang hampir punah, namun hingga kini tidak kunjung direalisasikan.

Orang utan banyak ditemukan mati terbakar di hutan-hutan sawit. Para pembunuh menganggap orang utan sebagai hama, maka dari itu mereka tega membunuhnya. Seekor orang utan bisa merusak 30 sampai 50 tunas tanaman sawit untuk dimakan. Situasi ini terjadi akibat para pengusaha yang memakai habitat mereka untuk dijadikan lahan usaha sawit.

“Tergerusnya habitat orang utan otomatis membuat makanan di hutan menipis, sehingga mau nggak mau mereka mencari makan ke kebun,” ujar Dimas Novian Hartono selaku Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalteng.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar bekerja sama dengan Polres Barito akan menindak tegas para pelaku pembunuh orang utan.

“Terdapat 224 perusahaan sawit yang di dalamnya terdapat habitat orang utan dan luasnya mencapai 406.000 hektare. Saya minta dirjen panggil unit kita terkait kebun sawit yang di habitat orang utan,” pungkas Siti Nurbaya. (Rai)

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button