KabarTerkini

Survei Bank Indonesia: Harga Beras Pacu Inflasi 0,73 Persen

Andil inflasi besar dari bahan makanan; seperti daging ayam, beras dan cabai.

biem.co — Dalam ilmu ekonomi, istilah inflasi dikenal sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut diantaranya; konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Momen inflasi juga merupakan momen menurunnya nilai mata uang secara terus-menerus. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.

Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Pada minggu keempat Januari 2018 ini, BI memperkirakan tingkat inflasi secara bulanan (mtm) sebesar 0,73 persen. Sedangkan secara tahunan (yoy) inflasi berada di kisaran 3,36 persen.

Jika dilihat secara bulanan, hasil survei BI ini lebih tinggi dibandingkan inflasi Desember 2017 sebesar 0,71 persen (mtm). Namun, lebih rendah dibandingkan Januari 2017 yang sempat menyentuh angka 0,97 persen (mtm).

Menurut Gubernur BI, Agus D.W Martomardojo, seperti dikutip CNNI, “Kalau 3,36 persen artinya berada di kisaran (BI) karena pemerintah melalui BI, di 2018 memperkirakan inflasi 3,5 persen plus minus 1,0 persen.”

Jika pada Januari tahun lalu inflasi disumbang oleh kenaikan biaya pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tarif Dasar Listrik (TDL).

Untuk Januari tahun ini, Agus melihat kemungkinan andil inflasi besar dari bahan makanan; seperti daging ayam, beras dan cabai.

Agus berharap, kontribusi inflasi tak benar-benar besar, lantaran BI dan pemerintah melalui sinergi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan TPI Pusat telah berusaha memitigasi kenaikan harga bahan makanan akibat pasokan dan distribusi. (EJ)

Editor: Jalaludin Ega

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button