InspirasiKesehatan

8 Hal yang Mungkin Belum Kita Ketahui Tentang Menyikat Gigi

biem.co – Sobat biem, menyikat atau menggosok gigi adalah hal yang biasa kita lakukan setiap harinya. Menyikat gigi bertujuan untuk membesihkan dan merawat kesehatan gigi. Tapi, masih banyak di antara kita yang melaksanakannya hanya sebagai rutinitas biasa tanpa mengetahui seluk-beluk tentang menyikat gigi. Untuk lebih jelasnya dapat dibaca informasi di bawah ini mungkin ada di antara kita yang belum mengetahuinya. Yuk, simak bersama!

  1. Sudahkah Anda Membersihkan Lidah?

Membersihkan lidah ini jarang sekali orang lakukan, padahal membersihkan lidah itu sangatlah penting. Membersihkan lidah ini penting dilakukan untuk menghilangkan bakteri anaerob yang menyebabkan bau mulut. Menyikat lidah pun menggunakan bulu sikat dan menggunakan pasta gigi.

Sikatlah lidah sejauh yang bisa dijangkau. Semakin jauh ke dalam lidah, semakin bagus karena di bagian paling dalam lidah, banyak bakteri bersarang. Sikat lidah dengan lembut agar jangan sampai membuat lidah terluka.

  1. Bagaimana Bentuk Sikat Gigi yang Baik?

Bulu sikat yang digunakan haruslah tepat agar bisa membersihkan gigi dengan maksimal. Hendaklah memilih bulu sikat yang lembut agar tidak merusak gigi tapi cukup kaku juga untuk membersihkan plak. Gagang sikat gigi pun perlu nyaman untuk di genggam senyaman Anda memegang sendok ataupun garpu untuk makan. Karena, semakin Anda nyaman menggenggamnya semakin benar pula Anda membersihkan gigi.

Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran sikat gigi. Jika Anda perlu membuka rahang dengan lebar berarti sikat gigi tersebut kebesaran, lebih baik memilih sikat gigi dengan ukuran yang kecil sesuai kebutuhan gigi Anda. Karena, sikat ini dapat membersihkan gigi lebih terfokus yaitu mengambil sisa makanan yang mungkin menyelip di gigi Anda dan yang terpenting adalah sikat gigi, ya! Untuk menyikat gigi bukan untuk menyikat gusi, jadi tidak perlu ukuran yang terlalu besar.

  1. Berapa Kali Anda Mengganti Sikat Gigi?

Ada yang merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan pemakaian atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak. Atau mungkin bisa mengunakan cara lain, yakni dengan melihat warna pada bulu sikat gigi Anda jika warnanya sudah pudar berarti sikat gigi sudah waktunya diganti.

  1. Berapa Kali Anda Menyikat Gigi?

Selama ini kita disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari. Tapi ternyata menggosok gigi 3 kali sehari adalah yang terbaik. Kotoran yang dibiarkan terlalu lama dapat menumpuk dan menjadi plak pada gigi.

  1. Apakah Cara Menyikat Gigi Anda Sudah Benar?

Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek saat menyikat. Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa menyebabkan abrasi pada gusi. Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi. Buat gerakan membulat vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi bagian depan, belakang, atas dan bawah serta pada lidah.

  1. Bagaimana Mengetahui Gigi Sudah Cukup Bersih Atau Belum?

Hal ini sangatlah mudah untuk dilakukan yaitu dengan merasakan gigi dengan lidah. Jika permukaan gigi dirasa halus berarti gigi sudah bersih tapi jika masih terasa kasar ataupun tidak rata berarti masih ada kotoran yang menempel pada permukaan gigi.

  1. Berapa Banyak Pasta Gigi yang Baik untuk Dipakai?

Penggunaan pasta gigi yang baik hanyalah seujung jari atau kurang lebih sekitar 1 cm. Penggunaan pasta gigi sebanyak ini sudah cukup untuk bisa membersihkan seluruh gigi dengan begini juga Anda bisa berhemat, karena pasta gigi tidak cepat habis. Jika kita sering melihat iklan di tv menggunakan pasta gigi dari ujung ke ujung, ya!

Cukup masuk di logika saja agar kita menggunakan pasta gigi lebih banyak, cepat habis, dan segera membeli lagi cukup mudah dimengerti bukan? Jadi, penggunaan pasta gigi dari ujung ke ujung adalah salah selain terbuang sia-sia, karena ada yang jatuh di wastafel.

Sobat biem, ternyata penggunaan pasta gigi berlebihan juga dapat merusak gigi. Berikut bahan yang terkandung dalam pasta gigi yang apabila berlebihan akan berakibat buruk:

  1. Detergen

Menurut beberapa penelitian, Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dapat menyebabkan sariawan pada mulut.

  1. Agen Perasa

Agen perasa, seperti spearmint, peppermint, menthol, carvone, cinnamal, anethole, dilaporkan pernah menyebabkan alergi pada rongga mulut penggunanya.

  1. Fluoride

Pasta gigi yang aman untuk anak-anak mengandung fluoride sebanyak 250-500 ppm, dengan catatan jangan sampai tertelan oleh anak. Adapun, untuk dewasa, kandungan fluoride maksimum adalah 1.000 ppm. Penggunaan fluoride yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis pada email gigi, bahkan membahayakan organ dalam tubuh lainnya.

  1. Agen Antibakteri-Triclosan

Dilaporkan dapat menyebabkan alergi pada rongga mulut anak-anak.

  1. Propolis, Hexylresorcinol, Azulene, Dipentene, Cocamidopropyl Betaine, dan Parabens

Dilaporkan menyebabkan alergi pada beberapa pasien. Sementara itu, logam belum pernah digunakan atau ditemukan di dalam komposisi pasta gigi.

  1. Apakah Anda Pernah Menggunakan Sikat Gigi Secara Bersama dengan Orang Lain?

Mulut adalah wilayah yang rentan akan bakteri mulut juga dapat dengan mudah menyebarkan bakteri dari satu orang ke orang yang lain. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Microbiology, mulut merupakan rumah bagi lebih dari 700 jenis bakteri. Bakteri-bakteri tersebut sangat menyebar melalui ciuman, minum dari cangkir orang lain, dan menggunakan sikat gigi orang lain. Karena, secara teknis Anda bertukar cairan tubuh dengan orang tersebut, yakni air liur. Meskipun tidak semua 700 bakteri ini berbahaya, tapi beberapa di antaranya seperti Staph dan E. coli, dapat menyebabkan infeksi dan penyakit.

Ketika seseorang menyikat gigi dengan sikat gigi maka otomaris bakteri itu dapat menempel pada bulu sikat meskipun telah dibilas. Apabila sikat gigi yang telah dipakai itu dipakai lagi oleh orang lain, bakteri secara cepat akan berpindah melalui sikat gigi.

Bukan hal yang tidak mungkin penyakit berbahaya dapat menular hanya lewat sikat gigi. Penyakit yang dapat menular dengan cara ini di antaranya adalah pilek, radang tenggorokan, pneumonia, dan juga HIV.

Penyimpanan sikat gigi pun perlu diperhatikan, tentu di rumah ada lebih dari satu sikat gigi sebisa mungkin sikat gigi ini jangan saling bersentuhan karena dapat menyebarkan kuman. Lebih  baik jika sikat gigi yang di simpan menggunakan penutup. Sikat gigi pun lebih baik lagi dibiarkan kering terlebih dahulu baru dipasangkan penutupnya. Banyak di antara kita setelah membilas sikat gigi langsung menyimpannya begitu saja padahal sikat gigi yang basah atau lembab dapat menjadi media yang baik untuk kuman berkembang biak.

Sobat biem, menyikat gigi mungkin adalah hal yang dianggap aktivitas biasa sehingga sering kali kita mengganggapnya sepele. Tapi, menyikat gigi yang salah dapat berakibat buruk pada gigi dan jika dibiarkan akan berpengaruh pada bagian tubuh lainnya. Maka dari itu sekarang bukan waktunya lagi bagi kita untuk menganggap suatu yang kecil adalah hal yang sepele karena justru hal yang sepele ini yang dapat berakibat besar pada kesehatan kita.


Ditulis Oleh:

Aprilia Dwi Tirani, lahir di Cimahi, 23 April 2000. Kelas 12 di SMK Kesehatan Husada Pratama Kota Serang, Jurusan Keperawatan. Hobi menulis dan membaca, E-mail : apriliadwitirani0@gmail.com Ig: @aprilliadwitirani.

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button