biem.co — Sebuah survei yang dilakukan oleh Facebook untuk menentukan seberapa besar kepentingan penerbit berita dalam kontennya hanya terdiri dari dua pertanyaan singkat.
Pertama seputar apakah pengguna mengenali situs web yang ditampilkan, kedua, apakah pengguna mempercayai mereka dalam skala lima poin mulai dari ‘tidak sama sekali’ sampai ‘sangat percaya seluruhnya’.
Beberapa penerbit mengeluhkan bahwa pertanyaan tersebut terlalu menyederhanakan masalah, namun Facebook mengatakan akan menggabungkan hasilnya dengan data lainnya.
Direktur Pengelola Newssfeed, Adam Mosseri, dilansir digiday.com dalam tweet-nya menulis, “Kepercayaan adalah salah satu dari banyak isyarat, dan (itu) hanya berlaku untuk penerbit yang mempunyai cukup data pada data kami, jadi ini tidak (mempengaruhi) penerbit yang lain.
“Saya yakin, bahwa beberapa orang akan mengerti survei sederhana ini,” menurutnya, “survei yang rumit dapat membingungkan dan bias, dan makna beragam dapat muncul dari survei yang terlalu luas,” tambahnya.
Langkah Facebook ini adalah bagian dari usaha yang lebih luas untuk mengatasi keluhan tentang apa yang disebut “hoax” dan propaganda yang menyebar di platform-nya.
Pihak Facebook akan menggabungkan data lain bersama dua pertanyaan survei tersebut; seperti sumber berita apa yang digunakan, minat apa yang dimiliki dalam politik dan lain-lain.
Semua hal ini akan menghasilkan sejumlah data yang sangat lengkap tentang kepercayaan dalam konteks yang berbeda. Semata-mata sebagai upaya mengatasi menjamurnya “Hoax”.
Meski begitu, kita butuh lebih banyak transparansi dari Facebook tentang bagaimana rencananya menggunakan data karena akan ada konsekuensi terhadap bisnis iklan dan kebutuhan pengguna. (IY)
