KABUPATEN SERANG, biem.co — Hingga kini, para petani jagung di Kabupaten Serang masih belum mampu penuhi kebutuhan jagung untuk pabrik pakan ternak yang ada. Kebutuhan jagung 10 ribu ton perbulan hanya terpenuhi sebanyak 500 ton saja. Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa saat panen raya jagung di Kecamatan Pamarayan, kemarin, di mana ada seluas 55 hektar jagung yang ditanam di sana.
Pandji mengatakan bahwa ada 9 perusahaan industri pakan ternak di wilayah Kabupaten Serang hingga kini masih mengandalkan produksi jagung yang dikirim dari Gorontalo dan Maluku. Hal ini terjadi lantaran kualitas jagung petani belum mampu memenuhi standarisasi perusahaan pakan ternak.
Meski begitu, ia mendorong para petani agar tetap menggalakan penanaman jagung, sehingga perusahaan tidak perlu membeli dari luar daerah. Di samping itu, ia juga sudah menyiapkan perusahaan penyangga untuk menampung produksi jagung petani serta adanya standarisasi agar mampu masuk ke pabrik pakan ternak.
Sementara itu, salah satu petani yang juga sebagai Ketua Gapoktan Karya Mekar, Nani Syarif mengatakan, masih terkendala terutama infrastruktur yang buruk, sehingga menyulitkan para petani dalam memasarkan hasil pertaniannya. Selain itu juga, petani jagung membutuhkan alsintan untuk menggarap lahan.
Ke depan, ia berharap pemasaran jagung bisa lebih baik, setidaknya hasil jagung yang dipanen bisa diterima di pabrik pakan ternak sesuai standarisasi. (firo)