biem.co – Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, di gedung auditorium UIN Alauddin, Kamis (25/01). Adapun gelar doktor HC yang diterima orang nomor dua di negeri ini adalah dalam bidang Sosiologi Agama.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas, Ismi Sabariah dilansir dari website resmi UIN Alauddin mengatakan, pemberian gelar Doktor Honoris Causa (HC) kepada Jusuf Kalla, ini berdasarkan kajian yang dilakukan UIN Alauddin. Menurutnya ada dua pertimbangan, yakni dari sisi akademis dan empiris
“Untuk pertimbangan akademis Jusuf Kalla sudah melakukan penyelesaian konflik dengan pendekatan study perdamaian tanpa peperangan,” ungkapnya.
Pada penganugerahan ini terdapat tiga guru besar UIN Alauddin Makassar yang akan menjadi promotor. Mereka yakni, Rektor UIN Makassar Prof Dr Musyafir Pababbari, Msi (Guru Besar Sosiologi Agama), Prof. Dr. Ahmad M Sewang, MA (Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam), Prof. Hamdan Juhannis MA PhD (Guru Besar Sosiologi).
JK membawakan orasi ilmiah dengan judul “Penguatan Kajian Perdamaian (Peace Studies) Perspektif Agama, Ekonomi dan Politik”.
Anugerah Gelar Honoris Causa yang diterimanya ini merupakan gelar HC ke-10 yang ia terima. Sebelumnya, pada Maret 2017, JK menerima gelar serupa dari Rajamangala University of Technology. Sementara gelar doktor HC ke-8 diperoleh JK dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
Baca Juga
Pada 2007, JK mendapat dua gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Malaya, Malaysia, serta Universitas Soka, Jepang. Kemudian pada 2011 menerima gelar doktor HC dari Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Brawijaya. Pada 2013, JK menerima gelar doktor HC dari Universitas Indonesia; serta pada 2015 dari Universitas Syiah Kuala.
Berikut Daftar Gelar Doktor HC yang diterima oleh Wapres Jusuf Kalla:
- Universitas Malaya, Malaysia (2007)
- Universitas Soka, Jepang (2007)
- Universitas Pendidikan Indonesia (2011)
- Universitas Hasanuddin (2011)
- Universitas Brawijaya (2011)
- Universitas Indonesia (2013)
- Universitas Syiah Kuala (2015)
- Universitas Andalas Padang (2016)
- Rajamangala University of Technology Thailand (2017)
- Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (2018). (Eys)