biem.co — CEO Google telah mengklaim bahwa dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap kemanusiaan ‘lebih dalam’ daripada listrik atau api.
Apa sih Artificial Intelligence (AI) itu? AI adalah Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah, didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah.
Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan robotika.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Sundar Pichai (45), mengatakan bahwa AI adalah ‘salah satu hal terpenting yang sedang dikerjakan manusia’.
Pichai menambahkan bahwa mesin cerdas suatu hari nanti bisa membantu menyembuhkan kanker atau memecahkan masalah yang timbul dari perubahan iklim.
Pichai berbicara di Pusat Seni Yerba Buena di San Francisco, dalam sebuah wawancara yang disiarkan di saluran berita AS MSNBC’s, 19 Januari, “Artificial Intelligence (AI) lebih dalam dampaknya terhadap manusia dari pada listrik atau api’, katanya.
Pria berusia 45 tahun itu menyoroti bahwa manusia pertama kali belajar memanfaatkan api dengan memahami bahayanya. Ia menambahkan bahwa AI juga dapat memberi manfaat bagi kita begitu peran dan pengaruhnya terhadap masyarakat terbentuk.
Insinyur perangkat lunak google, Ari Melber, pada stasiun MSNBC’s menuturkan, bahwa manusia harus mengenal AI dengan hati-hati mengingat potensinya yang besar dalam mengurangi pekerjaan manusia.
“Mengingat dampak positif dan negatif AI. Kami masih memikirkannya,” katanya.
Pendapat Pichai, CEO Google ini muncul, setelah dia ditanyai mengenai dampak teknologi terhadap pekerjaan dan kehidupan manusia.
Ditanya apakah beberapa perusahaan memiliki pandangan ‘masa depan gemilang’ dari kemajuan teknologi, Pichai mengatakan: “Sejarah menunjukkan bahwa negara-negara yang menarik diri dari kemajuan teknologi tidak akan berjalan dengan baik. Jadi kita harus merangkul perubahannya.” (IY)