biem.co – “Ponsel menciptakan generasi muda yang menyedihkan.” Benarkah? Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa kebanyakan remaja berusia 13 sampai 18 tahun yang menghabiskan waktu dengan bermain ponsel atau bermain game di komputer tidak memiliki kebahagiaan, dibanding mereka yang tidak menggunakan ponsel atau membatasi penggunaannya.
Para peneliti menyarankan para remaja untuk mengontrol penggunaan ‘media digital’-nya termasuk membatasi waktu yang dihabiskan untuk bermain game di komputer, di media sosial, SMS atau obrolan video sekurang-kurangnya 2 jam dalam sehari agar dapat meningkatkan kebahagiaan dan harga diri mereka.
Para ilmuwan dari San Diego State University di California, mengatakan bahwa remaja akan menjalani kehidupan yang lebih bahagia jika mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk berolahraga dan bertemu teman dengan bertatap muka.
Rata-rata, mereka menemukan bahwa remaja yang menghabiskan waktu di depan perangkat layar (ponsel) kurang bahagia daripada mereka yang menginvestasikan lebih banyak waktu dalam aktivitas non-layar seperti olahraga, membaca koran dan majalah, belajar bersama atau berinteraksi dengan orang lain.
Profesor Jean Twenge berkata: “Meskipun penelitian ini tidak dapat menunjukkan sebab-akibat, beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berlebihan banyak menyebabkan ketidakbahagiaan, namun ketidakbahagiaan yang ditimbulkan tidak menyebabkan penggunaan media sosial menurun.”
Pembatasan penggunaan ini dimaksudkan untuk tidak menghabiskan lebih dari dua jam sehari di media digital, dan mencoba meningkatkan jumlah waktu yang digunakan untuk bertemu teman-teman secara langsung atau berolahraga (aktivitas fisik) -dua aktivitas inilah yang dapat diandalkan untuk mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar.
Bersama rekannya dari Universitas Georgia, Profesor Twenge menghimpun data berdasar studi longitudinal, Pemantauan Masa Depan (MtF), survei terhadap satu juta anak sekolah di Amerika Serikat yang berusia antara 13 sampai 14, 15 sampai 16 dan 17 sampai 18 tahun.
Para murid ditanyai menyoal seberapa sering mereka menghabiskan waktu dengan ponsel, tablet dan komputer mereka, tentang interaksi sosial mereka dan keseluruhan kebahagiaan mereka.
Studi tersebut menemukan bahwa remaja paling bahagia adalah mereka yang membatasi waktu penggunaan media digital harian mereka menjadi sedikit kurang dari satu jam sehari. Survey ini menyimpulkan bahwa ketidakbahagiaan terus meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan media digital.
Melihat tren historis dari kelompok usia yang sama sejak tahun 1990an, para peneliti menemukan perkembang-biakan perangkat layar dari waktu ke waktu berkorelasi dengan penurunan umum kebahagiaan pada remaja Amerika Serikat.
Peserta studi yang lahir setelah tahun 2000 kurang puas dengan kehidupan, merasa hidup sendiri, memiliki harga diri yang rendah dan tidak bahagia, dibandingkan mereka yang tumbuh pada tahun 1990-an.
Sejak 2012, rata-rata kepuasan hidup remaja, harga diri dan kebahagiaan telah anjlok. Tahun itu menjadi titik awal ketika proporsi orang Amerika yang memiliki ponsel naik di atas 50 persen untuk pertama kalinya.
Profesor Twenge berkata: “Sejauh ini, perubahan terbesar dalam kehidupan remaja antara tahun 2012 dan 2016 adalah peningkatan jumlah waktu yang mereka habiskan untuk media digital, dan penurunan aktivitas sosial.
“Kemunculan ponsel adalah penjelasan yang paling masuk akal dalam menjelaskan penurunan psikologis-psikologis secara mendadak.” Dapat diartikan, bahwa intensitas penggunaan ponsel berkorelasi positif dengan penurunan kebahagiaan. (IY)