biem.co – Sobat biem sudah pernah dengar soal Daramuda? Bagi yang belum mengetahuinya, Daramuda merupakan music project yang tercipta dari hasil kolaborasi tiga musisi perempuan Indonesia. Ketiga musisi ini memiliki genre yang sama dalam hal musik yang dibawakannya, yaitu musik Folk. Materi-materi lagu yang dibawakan lebih banyak bercerita soal alam dan kejadian-kejadian di sekitar. Menariknya, masing-masing lagu tersebut ditulis sendiri oleh penyanyinya. Siapa saja ketiga perempuan yang ada di dalam Daramuda?
Sandrayati Fay
Penyanyi dan penulis lagu asal Bali ini diketahui memiliki darah Filipina-Amerika. Belum lama ini, Sandrayati Fay merilis album mini pertamanya yang berjudul “Bahasa Hati”. Ia pun sempat membuat tour di beberapa kota seperti Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali.
Pada Daramuda Project, lagu Sandrayati Fay sendiri adalah lagu yang dirilis pertama kali. Ia menulis lagu yang terinspirasi oleh masyarakat adat Mollo di Nusa Tenggara Timur yang selama tiga belas tahun melindungi tanah kelahiran mereka dari para penambang marmer. Lagu tersebut diberi judul “Suara Dunia” yang direkam secara live di Tegalalang, Bali, Indonesia.
Suara dunia ada di dalam
Semua yang bernafas dan hidup, hidup
Kita kini melihat semua di luar
Ada juga di dalam, dalam
Darahku air
Batu tulangku
Tanah ini tubuhku
Apa yang akan terjadi kalau lupakan hubungan ini?
Tak usah cari lagi, dia ada disini
Ingatlah
Danilla Riyadi
Penyanyi kelahiran Jakarta, 12 Februari 1990 ini bernama asli Danilla Jelita Poetri Riyadi. Danilla menjadi musisi yang kerap diperbincangkan akhir-akhir ini. Bukan hanya soal wajah, suara dan lagu-lagu yang diciptakannya pun mampu memikat hati banyak orang. Album perdana Danilla yaitu “Telisik” dirilis pada tahun 2014. Ia pun kembali merilis album pada tahun 2017 yang diberi judul “Lintasan Waktu” yang berisi 10 lagu.
Ia menulis dan menyanyikan lagu berjudul “Renjana” untuk Daramuda Project. Dalam instagramnya, Danilla mengaku lagu tersebut ditulis sebagai rasa kagumnya terhadap cantiknya alam yang ia pijak. Di mana rasa kagum tersebut bisa sampai di tahap rasa sayang, hingga pandangan yang dilihatnya menjadi buram karena menitikkan air mata. Lagu tersebut direkam secara live di Yogyakarta.
Petang tenang
Dibalut asmara semesta
Jangan hilang
Jangan sudahi kencan kita
Ohhh, Mengapa diri mendayu?
Suaramu
Mengawang-awang
Saat mataku terpejam,
Engkau merayu
Kemana lagi kucari
Nikmat duniawi
Ohh, ini renjana
Bermekaran
Baca Juga
Rara Sekar
Sobat Biem yang suka mendengar lagu-lagu Banda Neira pasti tak asing dengan musisi perempuan sekaligus kakak kandung dari Isyana Sarasvati ini. Adanya Daramuda Project sangat mengobati kerinduan fans terhadap kehadiran Rara Sekar pasca bubarnya Banda Neira dua tahun lalu. Perihal suara, Rara tak kalah merdu dengan suara yang dimiliki adiknya itu.
Rara sendiri menulis lagu berjudul “Apati” dalam project bersama Sandrayati dan Danilla ini. Diketahui, lagu tersebut adalah upaya Rara dalam merenungi kurangnya rasa tanggungjawab dan kepeduliannya terhadap perjuangan para petani dalam melawan penindasan atas nama ‘pembangunan’. Lagu tersebut direkam secara live di Sungai Gledek Lanjeng, Madura.
Jika puan hanya terima
Masih ingin kita
Jika tanya salah adanya
Masih ingin kita?
Jika tuan telan semua
Mana untuk kita
Jika tanahpun tak bersisa
Adakah untuk kita?
Suarakan rasa kecewa
Hingga pantulannya pecahkan
Dinding yang memisahmu dan kita
Jika pasung ini tak sentuhnya
Masih perlu kita
Jika hidup pun tak kupunya
Masih perlu kita?
Selamat mendengarkan, Sobat biem. (HH)