KABUPATEN SERANG, biem.co — Terkait adanya sistem buka tutup Bendungan Pamarayan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Serang terus berupaya agar sistem buka tutup tidak mengganggu saluran air irigasi yang dialirkan ke lahan pertanian.
Hal tersebut disampaikan oleh Hendi Suhendi, Kasi Operator dan Sarana Bidang Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang saat ditemui di kantornya, siang tadi.
Hendi mengaku, Dinas PUPR terus berupaya agar sistem buka tutup air Bendungan Pamarayan tidak mengganggu lahan pertanian, meski ada perbaikan jaringan irigasi di Bendungan Pamarayan barat dan utara.
Dikatakan Hendi, sebelum adanya keluhan petani, jadwal buka tutup yang mulanya 14 hari buka dan 7 hari tutup, berubah jadwal dengan komposisi 10 hari buka dan 10 hari tutup.
Namun, hal tersebut juga masih terkendala karena air tidak sampai ke lahan pertanian, seperti di Kecamatan Kramatwatu, tepatnya di Desa Margasana. Lahan pertanian terancam kekeringan akibat kurangnya pasokan air dari saluran irigasi, karena adanya perbaikan jaringan irigasi sehingga penyaluran air dari Bendungan Pamarayan ke wilayah Kramatwatu tidak maksimal.
Meski masih ada keluhan dari petani, pihak pemerintah terus berupaya agar keduanya bisa berjalan baik, dengan sistem buka tutup bendungan perbaikan yang sudah disepakati, jaringan irigasi tetap berjalan, dan lahan pertanian tidak terganggu. (firo)