KabarTerkini

Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Kabupaten Serang Terancam Kekeringan

KABUPATEN SERANG, biem.co — Adanya perbaikan jaringan irigasi bendungan Pamarayan Barat mengakibatkan sejumlah wilayah  terancam mengalami kekeringan. Sementara itu, di Kabupaten Serang saja dengan adanya buka tutup saluran irigasi Pamarayan membuat ratusan hektar lahan pertanian terancam tak bisa ditanami padi karena kekurangan air.

Diketahui, jaringan irigasi bendungan Pamarayan di wilayah utara dan barat sedang dalam perbaikan, akibatnya saluran air irigasi yang mengalir ke beberapa kecamatan menjadi terhambat. Padahal, aliran air dari bendungan Pamarayan tersebut banyak dimanfaatkan petani, terlebih saat ini sudah mulai masuk musim tanam kembali.

Dinas Pertanian menyebutkan,  dengan perbaikan tersebut juga ada jadwal buka tutup saluran air irigasi, sehingga sejumlah wilayah lahan pertanian sawah terancam kekeringan akibat kekurangan air, sedikitnya ada 380 hektar sawah terancam kekeringan.

Selain itu, laporan yang diterima oleh Dinas Pertanian banyak petani di wilayah Pontang, Ciruas, Lebakwangi, Kragilan, dan Kramatwatu mengeluhkan penetapan jadwal, pasalnya adanya jadwal tersebut tidak di musyawarahkan terlebih dahulu.

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Zaldi Dhuhana mengatakan, meski sudah masuk musim hujan dan cenderung mendung belakangan ini, namun curah hujan masih sedikit di wilayah Serang, jadi para petani masih memerlukan suplai air dari irigasi.

“Buka tutup saluran air irigasi di bendungan Pamarayan Barat akan memakan waktu lama dari akhir tahun hingga bulan mei 2018 mendatang. Untuk itu, pihak balai diminta untuk memaksimalkan dan harus disesuaikan jadwal buka tutup saluran air irigasi dengan masa tanam padi milik petani yang menggunakan air irigasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Subagyo, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Serang mengatakan, bahwa dengan perbaikan irigasi di Bendungan Pamarayan berimbas ke petani, banyak lahan pertanian yang terancam kekeringan karena kurangnya pasokan air dari irigasi.

“Semoga ke depannya, ada upaya dan langkah untuk memaksimalkan pemakaian air irigasi sesuai dengan jadwal tanam petani,” ucap Subagyo. (Firo)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button