biem.co – Apa yang ada di benak Sobat biem tentang dosen? Mungkin ada yang menilainya sebagai sosok yang killer, membosankan, selalu memberi tugas numpuk atau yang bikin malas masuk jam kuliah.
Eits, tapi ada kok dosen yang nggak ngebosenin dan selalu iseng dengan gaya pengajarannya yang jenaka. Seperti Dr. Irvan Setiadi Kartawiria ST., M.Sc, yang merupakan dosen Teknik Kimia di Swiss German University Tangerang yang juga finalis Stand Up Comedy Kompas TV Season 6.
Pasti Sobat biem penasaran seperti apa sih sosok yang dikenal dengan Irvan Karta ini, kok bisa yah dosen jago ngelawak? Dosen kelahiran Sukabumi, 12 Mei 1976 ini adalah lulusan S3 yang mengajar mahasiswa di jenjang pendidikan S1.
Mengawali ketertarikannya pada dunia stand up, sejak zaman kuliah di Bandung dengan membuat comedy group dengan pola stand up comedy.
“Setelah stand up comedy di Indonesia berkembang, saya tertarik untuk ikut berkekspresi lewat seni ini. Untuk stand up comedy, dulu tahun 90-an akhir, saya suka nonton Jerry Seinfeld. Setelah stand up comedy Indonesia nge-hits di tahun 2012-2013, saya suka nonton Isman dan Lukman,” ungkapnya.
Berkaitan dengan pekerjaan menjadi dosen dan hobi stand up comedy. Diakuinya, nggak ada hambatan ataupun mana yang harus ditinggalkan.
“Stand up dilakukan di luar jam kantor. Ngajar bisa jadi ajang latihan atau open mic, terutama dari mengatur aliran materi, suara, dan delivery,” katanya.
Ia menambahkan, stand up sendiri membantu menambah percaya diri saat mengajar, mencairkan suasana, dan membuat dirinya lebih mengerti bahasa dan gaya komunikasi anak muda. “Di komunitas kan isinya teman-teman yang seumur dengan mahasiswa saya,” ucapnya.
Untuk dicampur adukan dengan mengajar, kata Irvan, jokes dipakai untuk ice breaking atau mencairkan suasana di kelas supaya nggak ngantuk. “Kelas saya serius sekali topik dan hitung-hitungannya. Kalau tidak diselingi jokes, bisa sangat bikin stress dan bersyukur mahasiswa sangat faham kapan melihat saya sebagai dosen, peneliti, teman bercanda, atau stand up comedian,” terangnya.
Dengan dikenal sebagai stand up comedian scientist. Diakuinya, merasa pusing ketika materi berisikan informasi atau berita terkini dipadukan dengan teori ilmiah.
“Salah satu tujuan saya stand up, selain ekspresi seni adalah untuk menyampaikan ilmu dan teknologi kepada masyarakat dengan cara yang menyenangkan. Semacam science communicator, dan dengan stand up saya ingin mengajak masyarakat untuk tidak takut berpikir kritis, berani bertanya dan mempertanyakan apa saja, dan menganggap kalau semua ilmu pengetahuan yang pernah dipalajari pasti ada gunanya dalam hidup. Minimal untuk bahan becandaan,” jelasnya.
Irvan pun berharap resolusi selanjutnya ingin membuat Tour Scientiae Comedium. “Ini nama pertunjukan tunggal spesial saya. Saya juga pengin bikin buku stand up comedy di Indonesia yang menangkap semangat dan teknik-teknik stand up yang banyak dipakai oleh teman-teman comic di Indonesia,” tutupnya. (Dion)