KOTA SERANG, biem.co – Bahasa daerah merupakan pemersatu masyarakat daerahnya sendiri, begitu pula Bahasa Jawa Serang (Jaseng). Kekhawatiran akan punahnya bahasa Jaseng yang kental dengan logatnya ini, bukan menjadi halangan. Seperti halnya yang dilakukan Komunitas Bahasa Jawa Serang (BJS) yang terus mengibarkan sayapnya dengan menggandeng semua lapisan masyarakat mulai dari anak–anak hingga orang tua.
Komunitas Bahasa Jawa Serang telah memasuki usia ketujuh di tahun ini. Kiprahnya dalam melestarikan bahasa Jaseng tak bisa dipandang sebelah mata. BJS rutin mengadakan diskusi–diskusi tentang Jaseng dan terbuka untuk umum. Di grup Facebook BJS bahkan telah memiliki lebih dari 18 ribu orang anggota dan masih banyak yang menunggu konfirmasi. Mereka aktif tak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya.
Tak terkecuali mahasiswa yang datang untuk berdiskusi, atau yang bertujuan menyelesaikan tugas akhir kuliah.
“Dari Jurusan Informatika Unsera, mereka sudah berhasil membuat tiga aplikasi kamus bahasa Jaseng yang bisa di unduh gratis di playstore dengan nama ’Kamus Jaseng’. Jadi, tidak alasan untuk sulit atau malas belajar bahasa Jaseng,” ujar Farid Supriadi selaku pengurus aktif Komunitas BJS saat diwawancara biem.co, baru-baru ini.
Bahasa tak mungkin dapat dilestarikan jika tidak dipraktikan, karena Jaseng adalah bahasa ibu dan identitas kita sebagai warga Serang yang baik. Selain itu bahasa daerah merupakan penguat tali silaturahim antara masyarakat Banten dimanapun mereka berada. Tak ada istilah kuno dalam bahasa Jaseng, bahkan Jaseng terkenal hingga mancanegara.
“Anak muda jangan malu–malu berbahasa lokal, bahasa Banten. Bahasa Jaseng bukan bahasa kuno atau kampungan. Berkat Syaikh Nawawi Al–Bantani dalam kitab–kitab gundul karangannya, bahasa Jaseng atau biasa dikenal bahasa kawi terkenal dan mendunia. Bahkan kitab–kitab karangannya menjadi resensi utama di beberapa pesantren Indonesia dan Negara Timur Tengah. Ini membuktikan banyak orang menggandrungi bahasa Jaseng,” pungkas Sulhi selaku wakil Walikota Serang
Senada dengan Sulhi, kepada biem.co, Rambo Serang mengajak para kawula muda untuk senantiasa berbahasa daerah.
“Ayo jangan gengsi apalagi minder. Mulai dari mempraktikan pada teman se-daerah sendiri, nanti akan terbiasa. Atau bisa di sesuaikan dengan jaman now dengan membuat vlog Jaseng atau ungkapan–ungkapan Jaseng yang seru sehingga viral. Dan secara tidak langsung kita ikut terlibat memunculkan identitas bahasa kita,” ujarnya semangat. (rai)