biem.co ꟷ Pergantian tahun dan waktu membuat segala bentuk informasi bertransformasi menjadi bentuk digital atau biasa dikenal denga digitalisasi informasi. Semua terasa mudah hanya dengan mengenggam satu smartphone saja. Jika dahulu untuk mengumpulkan persyaratan foto kita harus pergi ke studio, kini dengan kamera smartphone bisa langsung jadi, hingga mengetik program Microsoft Word, melihat dokumen juga men–scan dokumen hanya menggunakan aplikasi di smartphone .
Begitu pula perkembangan jurnalistik, atau yang sekarang sedang hits yaitu Citizen Journalism, dimana masyarakat terlibat langsung dalam mendapatkan media gambar/ video sekaligus mendapatkan fakta dan mewawancara narasumber. Berita–berita yang kamu sering lihat di media dosial seperti Line Today atau Uc News, sebagian besar berasal dari mereka. Hal ini begitu diminati, terutama kabar tentang acara–acara besar dan kecelakaan. Namun, jangan sampai kita malah asyik merekam tanpa menolong korban pula, ya. Prabu Revolusi, pembaca berita CNN News Indonesia mengemukakan bahwa yang menarik dari pekerjaan sebagai jurnalis adalah mereka akan memiliki pengalaman yang berbeda tiap harinya. Jarang sekali jurnalis yang ingin pindah profesi, Karena orang–orang penting dan semua orang dari segala kalangan akan mengenal kita.
Nah, berikut 6 fakta seputar Citizen Journalism atau jurnalis yang berasal dari masyarakat umum yang perlu kamu ketahui.
Pertama, bebas berekspresi. Di era digital age ini, Citizen Journalism bebas mengemukakan kebenaran tanpa pemerintah mencoba mengendalikan apa yang jurnalis tulis. Namun, mereka harus tetap memperhatikan segala prinsip dan aturan dalam jurnalistik yang biasa dipakai jurnalis profesional juga dengan mempertanggungjawabkan apa yang ditulisnya.
Kedua, ketika mereka menulis sebuah artikel atau membuat berita, mereka harus pula memperhatikan hal berikut seperti: pada penulisan diharapkan untuk menjaga keasliannya dengan tidak menjiplak karya seseorang dan jujur apa adanya.
Ketiga, harus pula memiliki pengaruh yang kuat, seperti pengaruh apa yang diberikan kepada pembaca jika artikel tersebut dimuat. Dimana didalamnya harus memperhatikan rasa hormat dan perikemanusiaan dengan tidak mengandung kata–kata yang berbau sara.
Kempat, kelebihan mereka. Dalam jurnalistik dikenal dengan adanya nilai demokrasi. Demokrasi di sini artinya, setiap orang berhak dan memiliki kesempatan untuk mewartakan pada dunia apa yang mereka pikirkan. Seperti ketika publik memakai blog dan sosial media. Kelebihannya kita mampu melihat banyak hal atau peristiwa di banyak tempat dan menyimpannya, karena setiap orang mampu merekam video dengan smartphone-nya. Pembuatan video, biasakan memulainya dari hal yang paling dramatis, karena gambar dan visual yang terpenting. Durasi video tidak terlalu lama, maksimal 3 menit atau dinamakan Broadcast Journalism.
Kelima, membantu jurnalis professional. Sebagian besar video dan foto yang profesional jurnalis gunakan adalah berasal dari Citizen Journalism. Dalam hal ini Citizen Journalism dapat membantu pewartaan berita jurnalis profesional dengan mudah. Mereka tak perlu khawatir dengan pembaca dan penonton beritanya tersebut. Sementara jurnalis profesional harus mempertimbangkan berapa banyak pembaca yang mereka dapatkan atau penonton yang melihat videonya.
Keenam, kekurangan Citizen Journalism. Saat mereka mempubliskan tulisanya, maka mereka harus memeriksa kembali tulisannya sendiri, tanpa ada editor yang mengoreksi. Terkadang mereka akan menghasilkan tulisan yang buruk dan tidak benar atau gosip belaka. Contohnya saat Steve Jobs, Founder Apple terserang penyakit jantung. Saham Apple menurun sebanyak 10% sampai akhirnya diketahui bahwa berita itu hanya rumor tak benar.
Bagaimana? Berniat untuk menjadi Citizen Journalism dengan segala keseruannya? Kamu juga akan berkesempatan menjadi jurnalis profesional yang bekerja di media massa atau TV nasional bahkan internasional. Karena pengalaman adalah induknya pendidikan. Apapun latar belakang yang kamu punya jika disertai pengalaman maka akan menjadi nilai tambah. Semoga bermanfaat. (rai)