biem.co – Memiliki passion berbisnis dari masa Sekolah Dasar, Chiko M Averoes, owner Wongkene Creative Industries memanfaatkan potensi diri dengan maksimal. Mengawali dengan iseng-iseng tali lotre di lingkungan rumah, Chiko mengawali usahanya dengan mengajak teman-teman.
“Dulu saya kumpulin mainan yang di bungkus dengan plastik, terus diikat tali benang. Jaman dulu 200 perak sekali narik benang, kalau untung dapet hadiah itu,” ungkap alumni Fisip Untirta Serang ini.
Menurutnya, keisengan usaha tersebut yang penting senang dulu tanpa memikirkan untung dan rugi.
“Saya mulai bisnis serius di semester 5 tahun 2013, memutuskan usaha kaos khas Banten dengan brand ‘Wongkene’ karena di waktu itu masih jarang yang jualan kaos khas Banten,” terangnya.
Nama Wongkene diambil karena Banten banget. “diharapkan Wongkene menjadi usaha kaos khas Banten,” ucapnya.
Dengan bermodalkan niat, dirinya mempunyai mimpi Banten memiliki kaos untuk wisatawan sebagai buah tangan dari Banten.
“Awal modal 1,5 juta untuk beli bahan kaosnya. Sisanya saya hanya modal desain saja, untuk nyablon dilakukan salah satu kerabat karena dulu masih belum punya alat sendiri,” jelasnya.
Chiko mengaku bersyukur karena usahanya terus berkembang.
“Tadinya hanya dibidang kaos khas Banten dan konveksi, sekarang Wongkene menerima pembuatan souvenir, jasa dokumentasi serta desain grafis,” tuturnya.
Selain itu, dirinya juga mencoba peruntungan membuka usaha snack makaroni dengan brand ‘Macaroni Chico’.
“Mau nyocobain rasa makaroni yang berbeda? cobain dulu Macaroni Chico dijamin kerasa bedanya,” celoteh Chiko.
Tidak berhenti disitu, Chiko berencananya menjalani usaha lain di pertengahan November ini, Chiko akan melakukan launching cafe ‘Mager Point’.
“Sebenernya usaha saya masih sama dalam satu track yakni sama-sama dibidang Creative Industry,” jelasnya.
Biar usahanya sama-sama berjalan, Chiko tidak berjalan sendiri manage usahanya, dibantu oleh sang istri yang satu visi, keduanya saling berbagi tugas.
“Untuk Wongkene saya yang handle, sementara untuk kuliner istri yang jalani. Tapi tetap semuanya bertanggung jawab,” katanya.
Ia berharap, bisnis yang dijalani dengan istri dapat terus berkembang.
“Dapat diterima juga oleh masyarakat dan memberikan banyak manfaat untuk orang banyak,” pungkasnya. (Dion)