KabarTerkini

Dennis Adhiswara: Menjadi Kreator Video Online Tak Semudah Bayangan

JAKARTA, biem.co – Penggunaan teknologi digital dan media sosial di era milenial seperti sekarang sudah menjadi kebutuhan utama bagi hampir semua orang di dunia. Media sosial menjadi salah satu cara warganet bisa berinteraksi secara luas. Bukan hanya sebatas itu, tidak sedikit juga warganet yang menggunakan teknologi digital dan media sosial untuk mencari uang, salah satunya menjadi kreator video online.

Namun, Dennis Adhiswara, pemain film yang juga merupakan CEO sebuah platform online video Layaria.com ini menggarisbawahi, bahwa menjadi kreator video online tak semudah bayangan. Perlu adanya proses bagi para kreator bisa membangun image channel-nya sendiri sehingga bisa banyak diminati.

“Misalnya, kalian mahasiswa dan lagi nggak punya duit, terus kalian mikir, ‘ah bikin Youtube aja biar dapet duit’. Nggak gitu. Tetap perlu ada usaha, perlu ada riset. Nggak ada yang namanya dapet duit secara kilat. Tapi yang ada adalah berproses,” ungkap Dennis saat mengisi Digitalk pada acara Siberkreasi Netizen Fair 2017 di Jiexpo Kemayoran, baru-baru ini.


(Dennis saat mengisi Digitalk pada acara Siberkreasi Netizen Fair 2017).

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam berproses ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dan untuk mengurangi risiko kegagalan, maka ia dan tim membuat sekolah online yang dinamakan Layaria. Diketahui, Layaria ini merupakan website yang menjadi penghubung para kreator video online dengan sponsor dari berbagai brand atau event. Secara garis besar, Layaria ini bertindak sebagai manajer bagi para kreator video online.

“Kalau kamu lihat beberapa channel Youtube yang  isinya kucing, kucing pun ada manajernya. Karena itu penting sekali, pada saat kita membuat sebuah channel, berarti kita mem-branding diri kita sendiri. Kalo branding-nya sudah kokoh, kuat, banyak dikenal orang, kita bisa dapet sponsor, bisa jualan merchandise, bisa dapet lisensi untuk orang lain menggunakan kita untuk produknya. Cuma yang harus dilihat dan seringkali terlupa adalah, ini bukan cara kaya saklek,” terangnya.

Ditambah lagi, dalam perjalanan berkarya di dunia digital, ada yang tidak bisa dihindari yakni adanya respon kurang baik dari warganet yang lain. Dennis mengatakan, memang harus diakui bahwa tidak semua orang di dunia akan menyukai apa yang kita lakukan. Namun ia mengajak semua orang untuk terus berkarya membuat konten-konten yang positif.

“Ayo terus dukung konten positif di Indonesia,” pungkas pemain film Ada Apa Dengan Cinta? 2 tersebut. (HH)


Berita Terkait :

Siberkreasi Netizen Fair 2017 Digelar, Najwa Shihab: Indonesia Darurat Literasi Digital
Derry Yustria: Yuk Nabung Saham Syariah
Sajak-sajak Ahmad Samuel Jogawi

Editor: Esih Yuliasari

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button