KOTA SERANG, biem.co – Sebatas memiliki tabungan saja rupanya tidak cukup untuk bisa mengatur keungan kita dengan baik. Ternyata selain tabungan, kita juga perlu memiliki investasi. Terlebih investasi tersebut bisa bertahan dalam jangka yang panjang, seperti halnya saham. Saat ini tidak sedikit orang yang belum paham mengenai investasi di pasar modal, bahkan masih meragukan hukum berinvestasi saham. Berikut ini adalah hasil wawancara khusus biem.co dengan Supervisor Syariah Capital Market BEI, Derry Yustria tentang pasar modal syariah, saat ditemui di sela-sela istirahat mengisi sebuah acara di PSBB MAN 2 Kota Serang, Selasa (25/10).
Seberapa penting kita harus berinvestasi saham?
Investasi saham itu penting banget untuk semua orang, kenapa? Karena masalah di Indonesia ini, orang yang bisa mengatur uang itu sangat sedikit. Dilihat dari pola belanja, seringnya gaji yang diterima habis di awal bulan. Problem-nya dari mana? Karena mereka nggak punya target tertentu untuk tabungan dan investasi. Kalau mereka punya tabungan dan investasi, dengan sendirinya mereka akan melakukan manajemen keuangan secara efektif.
Di acara seminar tadi, Bapak sedikit menyinggung soal ‘Yuk Nabung Saham’. Program seperti apakah ‘Yuk Nabung Saham’ itu?
Program ‘Yuk Nabung Saham’ ini sebenarnya program kampanye. Orang berfikir bahwa investasi saham itu rumit bukan kepalang, padahal sebenarnya investasi saham ini semudah menabung. Dalam artian apa? Menyisihkan uang, beli perusahaan yang bagus, setiap bulan dikumpulin, semakin lama semakin besar. Dan setiap tahun akan mendapatkan pembagian hasil atau dividen, dan kapanpun bisa dijual lagi. Di ‘Yuk Nabung Saham’ itu ada beberapa perusahaan yang disarankan untuk dibeli secara rutin, yaitu saham-saham yang punya kinerja bagus. Nah, kalau ‘Yuk Nabung Saham Syariah’ adalah membeli saham syariah. Karena nggak semua perusahaan bagus sesuai dengan prinsip syariah.
Sudah sejauh mana efek dari kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ ini?
Sosialisasi kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dan ‘Yuk Nabung Saham Syariah’ ini sudah dilakukan dari Aceh sampai Papua dengan berbagai cara. Ada yang dilakukan melalui kegiatan Seminar Pasar Modal Syariah. Ada juga semacam kegiatan hiburan dengan mengundang artis-artis yang juga sudah menjadi investor-investor di pasar modal Indonesia, seperti Raisa, Tulus, dan Kahitna. Dan kita melihat bahwa efektifitasnya luar biasa. Peningkatan jumlah penambahan rekening saham syariah ini lebih dari 100 persen. Tahun 2012, yang punya rekening saham syariah itu hanya lima ratusan orang. Tapi sekarang, per-September 2017, ada 19 ribu orang. Akhir tahun ini kemungkinan bisa lebih dari 20 ribu orang. Kalau secara keseluruhan konvesional dan syariah digabung, jumlahnya sudah mencapai 600 ribu. Belum lagi ditambah Reksadana.
Keuntungan berinvestasi di pasar modal syariah ini seperti apa?
Secara dasar, keuntungan di saham itu memang hanya dua, yaitu dividen (pembagian hasil setiap tahun kalau perusahaannya untung) dan capital gain (menjual dengan harga yang lebih tinggi). Keuntungan yang diraih dari saham syariah ini yaitu kenaikan harga relatif lebih stabil dan yang paling penting sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini menghapus stigma banyak orang yang mengatakan saham hukumnya haram. Padahal lebih banyak saham halal dibandingkan saham haram. 60 persen saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu adalah saham syariah. BEI adalah pasar syariah terbesar di dunia. Banyak juga kok orang asing yang investasi di BEI dan belinya saham syariah. Kenapa? Karena BEI dinobatkan sebagai destinasi investasi jangka panjang terbaik di dunia. Dan pasar modal syariah kita itu punya potensi yang luar biasa. Jadi itu yang bisa kita beritahukan ke masyarakat bahwa jangan ragu untuk investasi di pasar modal Syariah.
Bagaimana cara mengetahui apakah perusahaan tersebut syariah atau tidak?
Sebenarnya gampang, untuk orang awam ketika buka rekening, mintalah fasilitas aplikasi Online Trading Syariah. Dengan pakai aplikasi ini, orang-orang tidak bisa membeli saham non-syariah. Jadi saat kita mau beli perusahaan tetapi bingung apakah syariah atau tidak, kita bisa masukin kode perusahaannya. Kalau ditolak sama sistem, berarti bukan saham syariah. Jadi aplikasi Online Trading Syariah ini sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI. Ini luar biasanya di Indonesia, karena di negara lain nggak ada fasilitas seperti ini.
Tips untuk jadi investor syariah yang baik, seperti apa?
Jadi investor syariah yang baik sebenarnya gampang banget. Satu, atur keuangan dengan baik. Supaya apa? Supaya bisa beli saham. Jadi jangan sampai kita jual tanah, rumah, emas untuk beli saham. Karena ketiga barang itu juga investasi. Kalau kita ada rezeki tambahan, kalau kita bisa menghemat uang, nah uangnya kita belikan saham. Itu yang pertama, benerin dulu sisi keuangan kita sampai kita bisa menyisakan uang. Setelah itu beli perusahaan yang paling bagus. Perusahaan yang bagus itu yang gimana? Gampang. Barangnya banyak dibeli orang, itu tanda yang pertama. Yang kedua, baca laporan keuangannya. Itu namanya analisa fundamental. Yang paling penting kita tahu secara fundamental perusahaan ini akan berdiri sampai sepuluh tahun ke depan.(HH)