biem.co — Mengawali dari iseng-iseng merekam video,Wahyu Fahmi, content creator Vidgram, manfaatkan media handphone untuk merekam video komedi bersama teman-temannya. “Posting terus mendapatkan komentar yang baik dari viewers, jadi langsung semangat membuat video terus,“ ungkap Wahuy_ , sapaan akrabnya.
Karya yang dicetus Wahuy_ ber-genre komedi dan dakwah. “Coba ke komedi karena di keluarga suka melawak, justru saya lebih nggak lucu di antara mereka. Selain menghibur, saya ingin ada yang lebih bermanfaat dengan dakwah dan nggak lepas dari komedi juga, meskipun beberapa kali iseng cover musik atau video dokumenter,” jelas mahasiswa Unsera ini.
Kata Wahuy_, menurut orang membuat vidgram itu sulit karena mengedit di laptop, tapi berbeda dengan Wahuy_ merasa mudah mengedit vidgram karena melalui handphone. “Kalau membuat vidgram cuma satu menit, ngapain repot edit di laptop kecuali untuk youtube. Jangan lupa yah di like, share, subscribe, dan di block youtube channel saya @Wahuy_” terangnya.
Dengan memiliki jumlah 16,7K followers, ia pernah meraih prestasi juara I lomba Vidgram dakwah se-Banten, karyanya seringkali bermuculan di tayangan televisi Nasional, yakni The Comment, Narsis, dan juga akun instgram yang merupakan wadahnya pelaku vidgram seperti Banten Vidgram, Indo Vidgram, dan Dagelan.
Diakuinya, tidak ada duka membuat vidgram karena semua dari niat dan senang. “Meskipun ada masalah duka, harus dibawa seneng juga karena itu sebuah proses berkarya,” ucap pria kelahiran Pandeglang, 8 April 1993 ini.
“Rencana di vidgram ke depan sampai kakek-kakek, karena saya seneng menghibur. Tapi dengan mengusung ide lebih berbeda, gokil, ‘Wah’ dan tetap menjadi diri sendiri,” tuturnya
Berkarya saja terlebih dahulu, imbuh Wahyu_, urusan di-repost akun instagram yang popular atau tayangan televisi itu hanya rezeki. “Berkarya dengan hati pasti memuaskan dan upload harus bahagia biar orang lain menontonnya juga bahagia”, tandasnya. (Dion)
Berita Terkait :
Deden Kurnia Permana, Sosok Inspiratif di Balik Suksesnya Distro ‘Astron Kido’, Simak Proses Kreatifnya!
Jadi Petani dan Peternak, Nur Agis Aulia Ajak Pemuda Bangun Desa
Tri Sulistyowati, Inspiratif, Humble dan Cinta Keluarga
Ahmad Yani: Dialog Identitas Ala Anies Baswedan
