KOTA SERANG, biem.co – Unit Kegiatan Mahasiswa Gema Seni Budaya Islam Campus (UKM Gesbica) UIN SMH Banten, baru-baru ini menggelar parade monolog yang dipersembahkan untuk siswa-siswi sekolah dan umum. Pihaknya mengambil dua judul parade monolog, yakni B.I.N karya Beni Johanes dan Koruptor Budiman karya Agus Noor.
Pementasan pertama, Gesbica membawakan parade monolog berjudul B.I.N, di mana naskah ini bercerita mengenai seorang Badan Intelijen Negara yang ditugaskan untuk memata-matai seorang bandar narkoba yang ada di kampus. Sehingga akhirnya, Bin ini pun menyamar sebagai mahasiswa.
Amirudin selaku Ketua Pelaksana mengatakan, sebenarnya, selain memata-matai mahasiswa, Bin juga ditugaskan untuk memata-matai teroris. Namun, ia menyebutkan, yang lebih diangkat pada pementasan ini lebih kepada tentang mahasiswanya saja.
“Mahasiswa saat ini seperti kehilangan status akan kemahasiswaannya. Yang ada sekarang lebih banyak mahasiwa yang menghabiskan waktu untuk hura-hura. Padahal seharusnya, mahasiswa lebih memperhatikan keadaan ruang lingkup yang terjadi saat ini,” ungkap Amir, kepada biem.co usai pementasan.
Tampak salah satu pemeran Parade Monolog Gesbica UIN Banten.
Setelah B.I.N, giliran naskah Koruptor Budiman-lah yang dijadikan parade monolog. Koruptor budiman sendiri bercerita tentang seorang koruptor kakap yang mendadak muncul di kantor peradilan untuk menyerahkan diri dan minta ditangkap.
“Kenapa kita mencoba mengangkat B.I.N dan Koruptor Budiman? Karena yang kita lihat, yang kita alami, yang kita rasakan, koruptor itu semakin merajalela. Sekarang ini, koruptor seperti sudah menjadi gaya hidup. Tetapi di sini, yang kita coba bagikan adalah bahwasanya korupsi bukan hanya soal uang atau materi, tetapi juga bisa waktu dan kedisiplinan,” jelas Amir.
Setelah dilakukannya pementasan parade monolog, Gesbica dan para penonton pun mengadakan diskusi tentang teater. Amir menyebutkan, dari diskusi-diskusi tersebut, pihaknya mendapatkan banyak mendapatkan masukan dari komunitas-komunitas kesenian di Banten.
“Bahwasanya memang yang kita lihat di Banten ini, teater kurang disukai dibandingkan dengan musik. Harapan dari komunitas-komunitas lain yaitu ingin mengadakan pementasan gabungan dari UKM-UKM teater yang ada di Banten untuk mempererat keteateran di Banten,” pungkasnya. (HH)
Berita Terkait :
Pergelaran Musik Gesbica UIN SMH Banten, Kidung Sholawat sebagai Seni Dakwah yang Santun
Keren! Malam Inagurasi Tasbic XXIV Gesbica IAIN SMH Banten Syarat Pesan Moral
Kritik Kinerja Pemerintah, Gesbica Gelar Teater tentang Anomali
Undang Ratu Zy, Gesbica Bahas Musik Religi