HiburanKomunitas

Turun Tangan Jakarta Gelar Refleksi Kemerdekaan Indonesia di Kampung DAO

Dirgahayu Indonesiaku! 72 tahun kita merdeka dan sekarang kembali terlintas sebuah pertanyaan, apakah Negeri kita sudah benar-benar merdeka?

JAKARTA, biem.co — Turun Tangan adalah inkubator gerakan sosial yang mendorong masyarakat untuk peduli dan terlibat aktif dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Sebagai gerakan kerelawanan, Turun Tangan sudah melakukan 56 project dengan 54,000 relawan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Perkenalkan, saya adalah relawan angkatan baru di Turun Tangan Jakarta. Sebagai relawan yang masih hijau alias masih baru saya sudah diamanahi tugas menjadi PIC acara 17 Agustus pada kemerdekaan Indonesia ke-72 tahun ini. Awalnya saya sendiri masih ragu untuk mengambil tanggung jawab yang diberikan. Bukan karena tidak mampu, tapi lebih dikarenakan waktu persiapan yang cukup singkat, yaitu H-10 sebelum kegiatan berlangsung.

Tapi bukan relawan Turun Tangan Jakarta namanya apabila takut terhadap suatu tantangan. Lagipula pertimbangan untuk memilih saya menjadi PIC kegiatan ini adalah familiarnya saya terhadap lokasi pelaksaan. Pada akhirnya , aya harus berterimakasih kepada semua yang telah memberikan amanah, karena perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-72 saya terasa lebih nasionalis dari tahun sebelumnya.

Sebagian dari kami, (saya dan relawan Turun Tangan Jakarta lainnya) dulu mungkin merayakan hari kemerdekaan dengan melakukan upacara di kantor atau menonton upacara di istana negara. Perbedaan kali ini, kami merayakan kemerdekaan di sebuah kampung terpinggirkan di Jakarta Utara, yaitu Kampung DAO. Mungkin tidak banyak yang tahu tentang kampung ini karena diapit gedung-gedung tinggi dan terletak di pinggiran rel kereta api.

(Beberapa anak kampung DAO saat mengikuti perlombaan yang dihelat  oleh Turun Tangan Jakarta).

Kenapa memilih lokasi pelaksanaan 17 Agustus kali ini di kampung DAO? Karena bagi saya, kampung DAO adalah refleksi dari kemerdekaan kita, Bangsa Indonesia, sesungguhnya. Di kampung DAO kita bisa melihat bagaimana si kaya dan si miskin hanya dibatasi oleh sebuah tembok dan  beberapa hektar tanah rawa. Sebuah bukti bahwa di negeri ini kesenjangan kian menjurang. Dan sebuah sentilan bahwa tugas kita untuk negeri ini belumlah selesai. Masih banyak hal-hal yang perlu kita lakukan, masih banyak tempat yang perlu kita perhatikan dan masih banyak orang yang perlu uluran tangan baik perorangan maupun perkelompok. Kita masih dituntut untuk peduli dan memang harus peduli.

Mungkin tidak banyak yang bisa saya dan teman-teman Turun Tangan Jakarta berikan. Hanya sebuah perayaan kemerdekaan yang sederhana dengan beberapa lomba dan hadiah yang sederhana pula. Bukan tentang hadiahnya tentu saja, tapi dengan siapa kita memaknai kemerdekaan bukan?

Lagu indonesia raya yang saya dan para relawan nyanyikan di awal acara menjadi sebuah doa, harapan, dan tugas untuk membangun negeri ini.

“Hiduplah Tanahku. Hiduplah Negeriku. Bangsaku Rakyatku Semuanya. Bangunlah Jiwanya. Bangunlah Badannya. Untuk Indonesia Raya.”

Kampung DAO menjadi refleksi, benarkah kita semua sudah membangun negeri ini dengan baik? Sudahkah kita memberikan kontribusi untuk membawa perubahan negeri ini? Atau akankah kita akan membiarkan kampung-kampung DAO lainnya bermunculan? Dan apakah Kemerdekaan Indonesia ke-73 nanti akan kita rayakan lagi dengan tontonan yang sama tentang negeri ini?

Memang tidak mudah, pasti berat namun tentu saja ini menjadi tugas saya, tugas para relawan Tutun Tangan Jakarta dan tugas Anda juga tentunya sebagai warga negara Indonesia. Sekali lagi renungkan. Apakah Negeri kita sudah benar-benar merdeka? Pejuang bukan? Hadapi.


Pengirim, Tiara Yunanda Putri.


Berita Terkait : 

Isbanban Foundation, Pemuda Peduli Pendidikan Anak Pelosok di Banten
Komunitas Alun-alun FC, Fun Futsal yang Sebenarnya, Yuk Gabung!
Dirikan Saung Baca Insan Desa, Komunitas Lentera Surosowan Banten Percepat Pembangunan Desa

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button