KABUPATEN SERANG, biem.co — Kondisi rumah Sarbini di Kampung Palembangan, Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang sangat memprihatinkan. Sarbini, bersama 10 anaknya menggunakan kandang kambing menjadi tempat tinggal, mereka terpaksa tinggal di tempat itu karena rumah mereka rata dengan tanah akibat banjir besar yang terjadi 5 tahun lalu di daerah tersebut.
Bersama kesepuluh anaknya, Sarbini bahu-membahu bertahan hidup di rumah yang sangat tidak layak itu.
“Saya bersama anak tertua bekerja serabutan untuk mendapatkan upah seadanya untuk mereka makan sehari-hari. Jika tidak ada pekerjaan, paling memanfaatkan hasil kebun yang ada,” terang Sarbini, kepada biem.co, Selasa (01/08).
Karena tidak ada biaya, seru Sarbini, semua anak saya tidak ada yang mengenyam bangku sekolah.
Menanggapi hal itu, Pemkab Serang bergerak cepat mengingat kondisi rumah keluarga Sarbini sudah terdata dan akan dibangun melalui program bedah rumah tidak layak huni bersama Baznas dan Kodim Serang.
“Selain akan membuatkan rumah layak huni, pemerintah juga mendorong agar anak-anak Sarbini yang masih berusia sekolah untuk masuk di sekolah terdekat tanpa perlu memikirkan biaya, karena akan ditanggung oleh pemerintah,” kata Agus Erwana, Plt. Sekda Kabupaten Serang. (firo)