KOTA SERANG, biem.co – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kembali menjatuhkan sanksi baik kepada klub, pemain, official tim maupun panitia pelaksana pertandingan dalam sejumlah laga baik di Liga 1 maupun Liga 2.
Berdasarkan hasil sidang Komdis PSSI yang dipimpin langsung oleh Ketua Komdis PSSI Asep Edwin, Rabu (19/07/2017) di kantor PSSI Kuningan Jakarta dan dalam rilis kemarin, terdapat 22 putusan sanksi yang dilayangkan kepada klub peserta Liga Indonesia, 3 sanksi di antaranya diberikan kepada klub kebanggaan masyarakat Serang, yaitu Perserang Serang.
Sanksi yang diberikan kepada Perserang Serang, merupakan buah dari Derby Banten antara Persita Tangerang melawan Perserang Serang di Stadion Maulana Yusuf, pada 13 Juli lalu yang dialamatkan masing-masing kepada pemain, yakni Agus Dani Akbar, official Perserang, yakni Khamid Mulyono dan klub Perserang Serang sendiri.
Agus Dani Akbar dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 1 (satu) kali dan denda Rp10 juta karena terbukti melakukan protes berlebihan sehingga pertandingan terhenti selama 2 (dua) menit, Official Perserang, Khamid Mulyono dikenakan sanksi berupa larangan memasuki ruang ganti dan bangku cadangan sebanyak 1 (satu) kali dan denda Rp10 juta, karena melakukan protes berlebihan, serta klub Perserang dikenakan sanksi berupa denda Rp10 juta, karena mendapatkan 5 (lima) kartu kuning dalam satu pertandingan.
Baca juga: Cilegon United FC Kalahkan Perserang 3-0 dalam Derby Tanah Jawara
Manager Perserang, Asep Mulya Hidayat membenarkan bahwa pihaknya mendapatkan sanksi dari komdis PSSI, saat dihubungi oleh awak biem.co.
“Benar kami mendapatkan sanksi tersebut, namun kami merasa kecewa karena pihak panitia pelaksana pertandingan dan Persita sama sekali tidak mendapatkan sanksi. Padahal beberapa kejadian justru merugikan kami,” ungkapnya.
Ia menambahkan, setelah pertandingan pihaknya melaporkan beberapa kejadian kepada PSSI dan Operator Liga 2 yang dianggap merugikan timnya.
“Kejadian tersebut di antaranya kepemimpinan wasit Moch. Maskurin yang dianggap sangat berat sebelah dan terkesan menguntungkan tuan rumah, pada menit ke 35 terjadi keributan antar pemain di dalam lapangan kemudian official Persita melakukan penyerangan terhadap Official Perserang di depan bench official dan pemain Perserang serta kinerja Panpel Pertandingan Persita vs Perserang yang terlambat mengantisipasi aksi pihak keamanan yang membuat pihak keamanan masuk ke dalam area lapangan pada saat terjadi keributan antar pemain, puncaknya pihak keamanan terindikasi melakukan pemukulan terhadap pemain Perserang,” terang Asep.
Baca juga: Menang 2-0, Perserang Naik ke Puncak Klasemen
Kendati kecewa dan merasa dirugikan, ia menuturkan tim menerima putusan ini dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai sebuah cobaan. “Sing penting yakin, Allah tidak akan tidur. Doa orang yang terzolimi InsyaAllah terkabul. Ke depan kami akan berusaha mengoptimalkan 6 laga yang tersisa untuk dapat lolos ke babak 16 besar Liga 2,” tutupnya. (esih)